Biden pada Peringatan 4 Juli: Kebebasan Terancam
Rakyat AS diminta mengemban patriotisme prinsip saat negara hadapi tantangan ekonomi
REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Joe Biden, ketika memperingati Hari Kemerdekaan Amerika Serikat 4 Juli, mengatakan kebebasan di Amerika sedang diserang. Pada kesempatan yang sama, ia juga mengimbau rakyat untuk mengemban "patriotisme berprinsip" saat negara menghadapi tantangan ekonomi dan perpecahan nasional.
"Dari tingkat terdalam krisis terburuk kita, kita selalu bangkit ke tingkat yang lebih tinggi," kata Biden ketika menyampaikan pidato di Gedung Putih, Senin (4/7/2022).
"Kita sudah diuji sebelumnya, juga saat ini, tapi kita tak pernah gagal karena kita tidak pernah meninggalkan keyakinan terdalam dan janji yang mendefinisikan bangsa ini," ujarnya.
Tanpa menyebutkan secara khusus, Biden tampaknya menyinggung topik soal langkah Mahkamah Agung baru-baru ini untuk membatalkan putusan Roe v Wade, yang sebelumnya melindungi hak-hak perempuan untuk melakukan aborsi.
Pada saat yang sama, presiden AS menyadari ada berbagai tantangan ekonomi yang dihadapi rakyat Amerika. "Ekonomi kita sedang tumbuh, tapi bukan tanpa kepedihan. Kebebasan sedang diserang, baik di sini maupun di luar negeri," katanya.
Biden mengimbau rakyat AS agar bersatu kendati ada perpecahan di negara itu. "Pada hari ini di tengah badai dan perselisihan, semoga kita menjaga komitmen pada patriotisme berprinsip," katanya.
"Saya percaya bahwa kita lebih bersatu dibandingkan terpecah. Terlebih lagi, saya yakin ini adalah pilihan yang kita buat, dan saya yakin kita punya kekuatan untuk memilih kesatuan serta kesatuan tujuan," ujar Biden.