7 Alasan Sebagian Orang Belum Pernah Terkena Covid-19
Sementara itu, sebagian orang lainnya malah ada yang kena Covid-19 berulang.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selama pandemi berlangsung, sudah ada cukup banyak orang yang terkena Covid-19. Sebagian orang bahkan terinfeksi lebih dari satu kali. Namun, ada pula yang belum pernah mengalaminya hingga saat ini.
"Ada populasi yang mengatakan bahwa mereka tidak pernah terkena Covid-19 dan ada orang-orang kurang beruntung yang mengalami (Covid-19) beberapa kali," ungkap dosen ilmu biomedis dari Birmingham City University, Dr Tara Hurst, seperti dilansir Express, Rabu (6/7/2022).
Menurut Dr Hurst, ada tujuh kemungkinan yang membuat orang-orang tidak pernah terkena Covid-19. Berikut ini penjelasannya.
Sudah terkena Covid-19 tapi tidak sadar
Sebagian orang yang merasa tak pernah terkena Covid-19 mungkin sebenarnya sudah pernah terkena namun tak menyadarinya. Hal ini bisa terjadi bila mereka tak mengalami gejala saat terkena Covid-19. Menurut studi, sekitar 45 persen orang yang terbukti positif Covid-19 tidak menunjukkan gejala.
"Sekitar 45-90 persen orang yang berpikir mereka tak pernah terkena sebenarnya pernah, tetapi asimtomatis (tanpa gejala)," ungkap Dr Hurst.
Merasa hanya terkena flu
Sebagian orang juga mungkin sudah terkena Covid-19, namun mengira bahwa mereka hanya terkena flu atau pilek. Seperti diketahui, sebagian orang yang terkena Covid-19 hanya menunjukkan gejala ringan, seperti hidung beringus atau batuk layaknya pilek.
Tidak pernah tes Covid-19
Tes Covid-19 diperlukan untuk memastikan apakah seseorang terkena Covid-19 atau tidak. Akan tetapi, tak semua orang bisa mengakses tes ini sehingga meskipun mereka terkena Covid-19, diagnosis tak bisa ditegakkan tanpa adanya tes.
Berbeda secara genetik
Sekelompok kecil orang mungkin memiliki keistimewaan pada genetik mereka. Mereka mungkin pernah terpapar virus, namun virus tersebut tak memberikan dampak pada sel-sel tubuh mereka.
"Orang-orang ini tentu sangat langka, dan ada sesuatu pada tubuh mereka yang membuat mereka bisa terpapar virus namun sel-sel mereka tak terdampak, yang artinya mereka tak terkena Covid-19," ujar Dr Hurst.
Hasil tes negatif palsu
Tes lateral flow yang memberikan hasil lebih cepat memiliki akurasi di bawah tes PCR. Terkadang, tes cepat ini bisa memberikan hasil negatif palsu.
Artinya, seseorang sebenarnya terkena Covid-19 namun tes cepat menunjukkan hasil negatif. Beberapa ahli bahkan mengungkapkan bahwa tes lateral flow hanya memiliki akurasi sekitar 40 persen.
Sangat sehat
Dr Hurst mengungkapkan bahwa sebagian orang mungkin tak pernah terkena Covid-19 karena tubuhnya sehat dan sistem imunnya sangat prima. Sistem imun yang kuat ini mampu melawan virus corona sehingga tubuh tidak sampai jatuh sakit karena Covid-19.
"Mereka memiliki tubuh yang sehat secara keseluruhan, dengan faktor-faktor (penyerta) seperti kadar vitamin C dan D yang baik. Stres juga menjadi faktor yang besar dalam hal ini, mengingat level stres yang tinggi bisa memberikan dampak negatif pada sistem imun," jelas Dr Hurst.