Kasus Covid-19 Meningkat, Ini Saran Pakar
Pakar menyarankan beberapa hal saat kasus Covid-19 di Indonesia meningkat.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kembali meningkatnya kasus Covid-19 di Indonesia membuat Mantan Direktur Organisasi Kesehatan Dunia PBB (WHO) Asia Tenggara Tjandra Yoga Aditama meminta beberapa hal harus diperhatikan, yaitu protokol kesehatan (prokes), tes, telusur, dan vaksinasi Covid-19.
"5 Juli 2022 kemarin kita dikejutkan dengan adanya 2.577 kasus baru, setelah pada akhir pekan angka turun dibawah 2.000," ujar pria yang juga pernah menjabat sebagai Mantan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) ini seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Rabu (6/7/2022).
Ia mengakui, kecenderungan selama ini memang di akhir pekan angka seringkali turun/rendah. Ia membandingkan 2 bulan sebelumnya yaitu pada 5 Mei 2022 jumlah kasus baru Covid-19 di Indonesia adalah 250 orang, artinya meningkat lebih dari 10 kali lipat. Padahal, ia menyebutkan data lain di “Our World in Data” 4 Juli 2022 tertulis cakupan vaksinasi lengkap Indonesia baru 60,9 persen per 15 Juni 2022.
"Jadi masih sekitar 40 persen rakyat kita belum menyelesaikan vaksinasinya," katanya.
Ia juga mengutip data Kemenkes per 5 Juli 2022 bahwa cakupan vaksinasi Covid-19 lengkap sudah 81,24 persen. Tapi ia mengingatkan pembaginya adalah target 208 juta, bukan total penduduk yang lebih dari 270 juta. Data lain Kementerian Kesehatan per 5 Juli 2022 juga menunjukkan bahwa cakupan vaksinasi penguat dosis ketiga (booster) baru 24,58 persen. Artinya, dia melanjutkan, 75 persen rakyat Indonesia belum mendapat vaksinasi booster yang memang sangat diperlukan.
"Informasi di atas perlu membuat kita waspada dan berbuat lebih baik lagi, setidaknya dalam tiga hal, protokol kesehatan, test dan telusur serta imunisasi," ujarnya.
Untuk protokol kesehatan, dia melanjutkan, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level dua sudah ditetapkan untuk Jakarta dan sekitarnya. Pemakaian masker luar ruangan sebaiknya juga dilakukan oleh mereka yang memiliki risiko lebih mudah tertular dan sakit serta kalau beradala dalam kerumunan/keadaan yang penularan lebih mudah terjadi. Selain itu, ia merekomendasikan testing jelas harus ditingkatkan yang diikuti telusur yang masif. Ia meminta vaksinasi jelas harus ditingkatkan upayanya, baik vaksinasi lengkap dan apalagi vaksinasi booster.
"Kalau kasus terus meningkat maka potensi terbentuknya varian baru jadi lebih besar, belum lagi dampak kesehatan pada kelompok risiko tinggi, dan juga gangguan aktifitas kalau seseorang harus diisolasi," katanya.