51,6 Juta Penduduk Indonesia Telah Disuntik Vaksin Covid-19 Dosis Booster

Pada Jumat, ada 317.535 orang yang mendapatkan vaksin Covid-19 dosis booster.

ANTARA/Agha Yuninda
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin Covid-19 dosis penguat (booster) kepada warga di kawasan IRTI Monas, Jakarta, Selasa (5/7/2022). Pada Jumat, ada tambahan sebanyak 317.535 orang yang telah menerima vaksin booster.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Data Kementerian Kesehatan menyebutkan sebanyak 51.644.027 penduduk Indonesia telah mendapatkan vaksinasi dosis penguat (booster) hingga Jumat (8/7/2022) pukul 12.00 WIB. Jumlah tersebut mengalami penambahan sebanyak 317.535 orang dibandingkan hari sebelumnya.

Sementara itu, warga yang telah mendapatkan vaksinasi kedua kini menjadi 169.277.279 orang. Itu berarti ada penambahan 42.163 orang.

Lalu, yang mendapatkan vaksinasi dosis pertama bertambah sebanyak 88.539 orang atau total sebanyak 201.738.589 orang. Target sasaran vaksinasi sebanyak 208.265.720 orang.

Sebelumnya, dokter spesialis paru dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Cabang Jawa Tengah, Indah Rahmawati, mengatakan, vaksinasi dosis penguat sangat bermanfaat mencegah risiko gejala berat dan risiko rawat inap bagi mereka yang sudah divaksinasi. Ia pun mengatakan cakupan vaksinasi Covid-19 hingga dosis penguat harus terus ditingkatkan.

"Vaksinasi Covid-19 mulai dosis pertama hingga dosis ketiga atau booster telah terbukti memberikan perlindungan yang optimal bagi masyarakat guna mencegah memberatnya gejala dan juga menurunkan risiko rawat inap," kata dosen Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto itu beberapa waktu lalu.

Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril mengatakan, subvarian baru BA.4 dan BA.5 telah memasuki Indonesia. Bahkan, 87 persen kasus Covid-19 didominasi subvarian BA.5.

Baca Juga



"Jadi, (kasus Covid-19) sudah bergeser akibat BA.5," ujarnya di konferensi virtual, Senin (4/7/2022).
 
Kendati demikian, Syahril mengatakan, gejala yang ditimbulkan oleh infeksi BA.5 tidak terlalu berat dibandingkan varian delta atau omicron yang sebelumnya. Kemenkes mencatat persentase fatalitas sekitar 8-9 persen.

 

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler