Banjir Masih Menggenangi 100 Rumah di Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah
Wilayah Tojo Una-Una berpotensi turun hujan dengan intensitas ringan hingga sedang.
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Banjir melanda wilayah Kabupaten Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah, pada Sabtu (9/7/2022). Peristiwa banjir yang melanda sekitar pukul 17.00 WITA itu terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi sehingga saluran drainase tidak dapat menampung debit air hingga masuk ke pemukiman warga.
"Hasil kaji cepat sementara, sedikitnya 100 rumah warga tergenang banjir," kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Ahad (10/7/2022).
Sementara itu lokasi terdampak yakni Kelurahan Dondo Barat, Bailo dan Malotong yang terletak di Kecamatan Ampana Kota. Selain itu, terdapat juga puskesmas pembantu di Kelurahan Dondo yang ikut terdampak.
Berdasarkan pemantauan visual, dia melanjutkan, ketinggian muka air berkisar 10-75 sentimeter. Sejumlah wilayah hingga kini masih tergenang banjir.
Lebih lanjut, ia menyebutkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat berkoordinasi dengan instansi terkait guna melakukan monitoring, pendataan serta penanganan darurat. Upaya penyaluran bantuan juga tengah diinisiasi guna memenuhi kebutuhan dasar bagi warga terdampak.
Mengingat kondisi hujan yang masih turun di lokasi dan prakiraan cuaca BMKG hingga tiga hari kedepan (11/7) wilayah Tojo Una-Una berpotensi turun hujan dengan intensitas ringan hingga sedang.
"BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat dapat lebih meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan," ujarnya.
Menurutnya, perbaikan sistem drainase dinilai perlu untuk menyesuaikan debit air apabila hujan dengan intensitas tinggi terjadi menerus lebih dari satu jam. Selain itu, penyampaian informasi secara berjenjang hingga diterima oleh perangkat daerah di tingkat RT/RW mengenai waspada peringatan dini hujan lebat. Ia menjelaskan, penguatan diseminasi informasi peringatan dini bertujuan untuk mengantisipasi risiko bahaya sehingga bisa menjadi pertimbangan langkah mitigasi yang harus diambil sebelum terjadi bencana.