Ribuan Jamaah Sholat Idul Idha Padati Masjid Raya Bandung
IHRAM.CO.ID,BANDUNG—Gema takbir memecah keriuhan kendaraan yang mulai memadati lahan-lahan parkir di sekitar Alun-Alun Bandung. Saut-saut penjaja makanan dan minuman, koran, hingga plastik juga meramaikan kerumunan jamaah yang akan menunaikan sholat Idul Adha di Masjid Raya Bandung Jawa Barat, Kota Bandung.
Jamaah tak hanya memenuhi area dalam masjid, namun juga selasar hingga trotoar di sekitar masjid. Banyak dari mereka yang sengaja jauh-jauh datang untuk dapat menunaikan ibadah setahun sekali ini di pusat Kota Bandung.
Ratih (37) salah satunya, warga asal Cimahi ini mengaku sengaja berangkat selepas sholat shubuh agar dapat mengikuti sholat berjamaah di Masjid Raya Bandung. Selain untuk sholat id, Ratih bersama anak dan suami mengaku sengaja datang ke Kota Bandung untuk menghabiskan hari terakhir libur sekolah sambil berekreasi.
“Karena Senin kan sudah masuk, jadi habis sholat sekalian jalan-jalan keliling Bandung,” ujarnya.
Saat ditanya tentang cukup banyaknya masyarakat yang memilih berlebaran pada Sabtu (9/7/2022), Ratih mengaku lebih memilih mengikuti arahan pemerintah saja. “Saya ikut arahan pemerintah aja, walaupun memang tetangga juga banyak yang lebarannya kemarin sih,” ujarnya.
Sementara itu, KH Juhadi Muhammad, Ketua PWNU Jawa Barat, yang ditugaskan sebagai khotib hari ini, Ahad (10/7/2022), mengajak seluruh jamaah untuk bersyukur atas segala kelonggaran dalam pelaksanaan sholat Idul Adha tahun ini. Menurutnya, kondisi hari ini jauh lebih baik jika dibandingkan saat masa-masa awal pandemi Covid-19.
“Kita patut bersyukur karena pada perayaan Idul Adha tahun 1443 H ini kita dapat merayakannya dengan bebas, setelah lebih dari dua tahun dibatasi,” ujarnya.
Dia juga menegaskan bahwa perayaan Idul Adha mengajarkan makna-makna ketakwaan, kesabaran, ketawakkalan, dan ketundukkan total Nabu Ibrahim dan Ismail AS dalam menghadapi ujian Allah SWT. KH Juhadi juga menjelaskan bahwa hal pertama yang diajarkan Malaikat Jibril kepada Rasulullah SAW adalah isti’adzah atau ta’awudz atau memohon perlindungan Allah SWT atas segala godaan setan yang terkutuk.
“Ini menunjukkan pentingnya kesadaran tentang adanya godaan setan yang selalu ada dalam kehidupan ini dan pentingnya memohon perlindungan Allah atas godaan tersebut,” jelasnya.
“Semangat berkurban akan menghadapi tantangan besar, serta akan senantiasa digoda, dilemahkan oleh setan. Maka di hari istimewa ini, kita harus menyadari pentingnya memohon perlindungan Allah SWT, agar semangat berkurban kita tidak pernah luntur,” pungkasnya.