Sidebar

Layanan Pembimbing dalam 23 Bahasa Mudahkan Ibadah Jamaah Haji

Monday, 11 Jul 2022 07:38 WIB
Masjidil Haram di Makkah, Arab Saudi secara resmi memperkenalkan robot pemandu untuk membantu jamaah dan menjawab pertanyaan mereka dalam 11 bahasa. Layanan Pembimbing dalam 23 Bahasa Mudahkan Ibadah Jamaah Haji

IHRAM.CO.ID, MAKKAH -- Berbagai layanan yang diberikan oleh pemerintah Arab Saudi telah memudahkan jamaah dalam melaksanakan ibadah haji tahun ini. Seperti dilansir Saudi Gazette pada Senin (11/7/2022), salah satu layanan yang dirasakan manfaatnya adalah kehadiran para petugas yang dapat membimbing jamaah haji dalam 23 bahasa internasional sepanjang waktu di Masjidil Haram di Makkah. 

Baca Juga


 

Ini adalah bagian dari program bimbingan yang dilaksanakan oleh Badan Bahasa dan Terjemahan di Kepresidenan Umum Urusan Dua Masjid Suci, yang diwakili oleh Departemen Bimbingan Tata Ruang. Program yang berada di bawah pengawasan Departemen Umum Bahasa dan Penerjemahan ini menyediakan paket-paket pelayanan bagi jamaah haji di Masjidil Haram.

Layanan multibahasa memungkinkan peziarah dari berbagai negara mengatasi hambatan bahasa. Dengan begitu memfasilitasi akses ke semua layanan yang diberikan kepada para peziarah untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Mengakses penyediaan layanan terbaik bagi para peziarah serta memperkaya pengalaman mereka.

 

Yang pertama di antara program bimbingan itu adalah pembimbing spasial dimana para jamaah akan diarahkan ke tempat-tempat pusat bimbingan di dalam dan di luar Masjidil Haram. Pusat informasi eksternal juga akan melayani para peziarah dalam membimbing ke tujuan yang telah ditentukan. Jamaah haji lansia akan dipandu ke titik terdekat dari tujuan mereka. 

 

Kedua, pembimbing temporal yaitu terkait dengan menjawab pertanyaan dan pertanyaan terkait waktu sholat, tanggal kunjungan, ceramah dan pelajaran agama, serta penyampaian jadwal pelajaran dan kuliah. Ketiga pembimbing budaya, ini diwakili dengan menjawab pertanyaan dan pertanyaan dari para peziarah yang ingin memanfaatkan aspek budaya, ilmiah dan sejarah yang terkait dengan Masjidil Haram dalam bahasa mereka sendiri.

Berita terkait

Berita Lainnya