Pulang ke Tanah Air, Jamaah Haji Jalani Pemeriksaan Gejala Covid-19
IHRAM.CO.ID,JAKARTA -- Indonesia akan menyambut kepulangan jamaah haji tahun 2022. Secara keseluruhan diperkirakan sebanyak 100 ribu orang.
Plt Sekretaris Direktorat Jenderal P2P, Kementerian Kesehatan RI, dr. Yudhi Pramono, MARS mengatakan jemaah haji tersebut diwajibkan menjalani pemeriksaan gejala terkait covid-19. Mulai dari pemeriksaan suhu, serta pemeriksaan lanjutan.
"Pemeriksaan dilakukan sesuai ketentuan yang tertuang dalam SE/22/22," kata dr. Yudhi dalam diskusi daring yang digelar Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) bertema "Prokes Kepulangan Jemaah Haji" pada Senin, (11/7/2022).
Sementara itu, Kasubbid Dukkes Satgas Covid-19, Brigjen TNI (Purn) Alexander K. Ginting mengatakan, pihaknya telah memastikan seluruh stakeholder terkait untuk melakukan sejumlah langkah antisipatif membendung lonjakan kasus covid-19 akibat kepulangan para jemaah haji. Sebagaimana diketahui, otoritas Kerajaan Arab Saudi melaporkan penambahan ratusan kasus harian covid-19 dalam beberapa hari terakhir. Bahkan per 24 Juni 2022, ada 927 kasus baru.
"Bagaimana memastikan perjalanan pulang ini? Yang kami pastikan adalah bagaimana tim kesehatan dan pendamping yang ada agar para jemaah haji yang bergejala, harus diperiksa di tempat embarkasi," kata Alex.
Alex menambahkan, terkait pemeriksaan dan assessment, diharapkan para jemaah haji tidak perlu cemas dan khawatir. Sebab, ini merupakan protokol untuk menjamin keselamatan diri dan keluarga di tempat kampung halaman.
"Ini harus disosialisasikan, yang perlu ditanamkan bagi mereka yang sakit tenggorokan, batuk pilek, flu ataupun deman dilakukan pemeriksaan dan assessment," tegasnya.
Pada kesempatan yang sama, Plh. Dir. Pelayanan Haji Dalam Negeri Ditjen PHU Kementerian Agama, Susari menyampaikan penyambutan kepulangan jemaah haji merupakan sebuah tradisi yang sudah mengakar di Indonesia. "Ini sudah menjadi tradisi kalau satu jemaah pulang ya, itu biasanya yang jemput lebih dari satu. Bahkan bisa dua atau 3 hingga 4 mobil yang akan menjemput di asrama embarkasi," kata Susari.
Susari menuturkan, andaikata satu orang jemaah haji dijemput 3 atau 4 mobil dan satu mobil memuat 4 atau 5 orang.Artinya, bisa diprediksi berapa jumlah orang yang akan berkumpul di satu titik, dalam hal ini asrama embarkasi.
"Ini baru di asrama haji. Bahkan nanti ketika pulang ke rumah masing-masing, ini juga merupakan tradisi kita, dimana saudara, handaitaulan itu datang berkunjung, bahasa agamanya mencari berkah," ujarnya.
Asrama haji dan rumah di kampung halaman, menurut Susari, adalah titik-titik rawan yang harus menjadi bahan kajian, evaluasi bagi pengambil kebijakan untuk melakukan treatment yang tepat kepada masyarakat terkait covid-19.
Susari mendorong pemerintah terus melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak lalai terhadap protokol covid-19, terutama selama menyambut kepulangan anggota keluarga yang menunaikan ibadah haji di Arab Saudi. "Terus melakukan edukasi, sosialisasi kepada masyarakat agar tidak lalai terhadap protokol kesehatan," ungkapnya.