PPDB 2022, Disdik Kota Bandung Sebut Empat SD Minim Pendaftar

SD yang paling minim pendaftar yaitu SD Putraco Indah.

REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Petugas beraktivitas di ruangan command center Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Barat, Jalan Dr Rajiman, Kota Bandung, Selasa (7/6/2022). Kuota Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) untuk tingkat SMA sederajat di Jawa Barat mencapai 704.592 kursi dan pendaftarannya dimulai serentak 6 Juni hingga 10 Juni 2022. Foto: Republika/Abdan Syakura
Rep: M Fauzi Ridwan Red: Agus Yulianto

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung menyebut sebanyak empat SD di Kota Bandung minim pendaftar pada penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun 2022/2023 untuk sistem zonasi tahap dua. Pada laman ppdb.bandung.go.id, SD yang paling minim pendaftar yaitu SD Putraco Indah yang berada di Jalan Rajamantri Kaler, Lengkong, Kecamatan Buah Batu, Kota Bandung hanya terdapat 3 pendaftar.


Selain itu SDN Cidadap hanya 6 pendaftar yang lolos seleksi dari kuota 56 kursi. SDN Sukaraja 10 pendaftar yang lolos seleksi. SDN Cilandak 9 pendaftar yang lolos seleksi. SDN 217 Sarijadi 7 pendaftar yang lolos seleksi.

Ketua Tim PPDB Kota Bandung Edy Suparjoto membenarkan, bahwa terdapat empat SD yang minim pendaftar salah satunya SDN Putraco Indah yang hanya terdapat 3 orang peserta didik yang mendaftar dengan ketersediaan dua kelas. Terdapat beberapa permasalahan yang menyebabkan pendaftar minim.

"Nah ini Putraco Indah baru 3 orang," ujarnya saat dihubungi wartawan, Selasa (12/7/2022). Ia mengatakan pihaknya sebelumnya sudah mengantisipasi agar pendaftar tidak minim di SDN Putraco Indah tersebut.

Beberapa antisipasi yang dilakukan mengurangi rombongan belajar (rombel) sekolah di SD Pelita dan SD Karang Pawulang yang berada di sekitar. Namun animo masyarakat untuk mendaftar terhadap sekolah tersebut minim.

"Kita sudah antisipasi dengan mengurangi rombel sekolah sekitar, SD Pelita dan Karang Pawulang itu sudah dikurangi agar Putraco bisa penuh oleh peserta didik," katanya.

Dia mengatakan, lokasi SDN Putraco sendiri berdekatan dengan dua SDN besar. Selain itu stigma masyarakat yang menilai sekolah tersebut merupakan sekolah inklusi yang diisi peserta didik berkebutuhan khusus.

"Putraco itu ada bebeberapa peserta difasilitasi dari peserta didik kebutuhan khusus sebetulnya bukan (khusus) kebutuhan khusus. Stigma masyarakat Putraco itu sekolah inklusi," katanya.

Dia berupaya, agar masyarakat tetap mendaftar ke SDN Putraco bahkan kepala sekolah sudah mengundang berbagai pemangku kepentingan di wilayah. Selain itu para guru yang ada berkualitas. 

Sementara itu pendaftar untuk jenjang SMP yang berjumlah 75 di Kota Bandung sudah terisi. Dia mengatakan, di tengah konsep merdeka belajar maka seluruh sekolah menerapkan konsep inklusif.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
 
Berita Terpopuler