Kemunculan Blind Spots di Mata Bisa Jadi Tanda Long Covid

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasien pengidap long Covid selama ini diketahui mengalami gejala menyerupai Covid-19 secara berkepanjangan meski sudah tidak lagi terinfeksi virus. Sejumlah komplikasi beragam telah dilaporkan pasien, termasuk yang terbaru terkait penglihatan mengenai munculnya blind spots.

Direktur klinis Association of Optometrists, Peter Hampson, menjelaskan bahwa beberapa pasien long Covid mengalami masalah dengan penglihatan. Dia mengimbau siapa pun segera mencari bantuan medis jika memiliki kekhawatiran tentang kondisi matanya.

Beberapa pengidap long Covid melaporkan kelelahan mata dan perubahan pada penglihatan. Covid-19 dapat menyebabkan pembekuan darah dan dapat menyebabkan hasil yang sama seperti yang terlihat pada diabetes dan hipertensi.

"Retina dapat rusak, nama teknisnya adalah retinopati," kata Hampson.

Terkait mata lelah, Hampson mengakui itu kerap terjadi sebagai malaise (kondisi tidak enak badan) yang mungkin dialami seseorang selama dan setelah sakit. Namun, ada semakin banyak bukti yang menunjukkan bahwa Covid-19 dapat menyebabkan hal serupa.

Sementara, retinopati atau kerusakan pada mata (khususnya di bagian retina) dipicu oleh peradangan pada pembuluh darah di dalam dan di sekitar mata, atau ketika pembuluh darah ke mata tersumbat. Kondisi itu bisa mengganggu penglihatan, bahkan jika parah akan menyebabkan kebutaan.

Hampson menjelaskan, sel-sel retina sangat mirip dengan sel-sel di otak. Ketika retina kekurangan oksigen karena pembuluh darah tersumbat, pecah, atau bocor, bisa muncul komplikasi seperti kerusakan pada bidang visual atau ketajaman penglihatan berkurang drastis.

Beberapa gejala yang harus diwaspadai adalah perubahan kualitas penglihatan, seperti tidak dapat melihat sebaik biasanya atau muncul blind spots. Jika itu terjadi, segeralah berkonsultasi dengan dokter mata untuk melakoni tes penglihatan dan pemeriksaan kesehatan mata.

"Itu akan sangat membantu untuk menjelaskan masalah apa pun yang Anda alami sehingga dokter dapat memastikan untuk membuat jenis pemeriksaan yang benar guna menyelidikinya," ungkapnya, dikutip dari laman Express, Selasa (12/7/2022).

Ikuti Whatsapp Channel Republika