Mengintip Masa depan internet
Metaverse dianggap sebagai internet masa depan.
Dalam rangka memperingati Hari Media Sosial Indonesia yang jatuh setiap 10 Juni, Populix mengadakan survei untuk melihat kebiasaan masyarakat Indonesia dalam bermedia sosial, serta pandangan mereka terhadap metaverse sebagai masa depan internet. Penelitian dilakukan pada 30 Maret - 1 April 2022 dan survei dilakukan secara daring melalui aplikasi Populix terhadap 1.023 responden laki-laki dan perempuan berusia 18-55 tahun di Indonesia.
Beberapa bulan belakangan, metaverse memang banyak menjadi perbincangan. Konsep dunia virtual paralel ini, digadang-gadang sebagai masa depan internet. Hasilnya, berdasarkan survei Populix, saat ini baru ada 29 persen responden yang familiar dengan konsep metaverse, sementara 48 persen responden menyatakan ragu-ragu dan 23 persen responden mengatakan tidak familiar.
Namun, terlepas dari seberapa besar tingkat ketertarikan mereka, 93 persen responden menyatakan ingin bergabung di metaverse. Alasan utama yang mendorong responden untuk bergabung di metaverse adalah kesempatan untuk menjelajahi cara baru dalam bersosialisasi dan menambah peluang pemasaran.
Hal ini terlihat dari 44 persen responden yang memiliki pandangan bahwa metaverse akan menjadi platform media sosial yang lebih maju dan menawarkan kebebasan yang lebih besar. Selain itu, 43 persen responden menyatakan bahwa metaverse adalah cara baru untuk berkomunikasi dengan dukungan teknologi yang lebih canggih.
Kemudian, ada pula 42 persen responden mengatakan bahwa metaverse akan membuka peluang pemasaran baru. Dari beberapa aktivitas yang ditawarkan oleh metaverse, wisata virtual keliling dunia merupakan aktivitas yang paling menarik minat para responden, diikuti dengan sekolah dari rumah dan berbelanja di pusat perbelanjaan virtual.