Bupati Sleman Gelar Lomba Video Olahan Daging Qurban
Lomba ini saya inginkan untuk mengasah kreativitas memasak warga Sleman.
REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Bupati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta Kustini Sri Purnomo menginisasi lomba video memasak kreasi olahan daging kurban untuk mengasah kreativitas masyarakat dalam mengolah daging hewan kurban pada Idul Adha 1443 Hijriah.
"Lomba ini saya inginkan untuk mengasah kreativitas memasak warga Sleman. Tidak hanya perempuan saja, tetapi lelaki yang bisa masak juga boleh ikut serta," kata dia di Sleman, Kamis (14/7/2022).
Perayaan Idul Adha 2022 di Kabupaten Sleman telah dilaksanakan beberapa hari lalu. Selain diadakanShalat Id bersama di wilayah masing-masing, tradisi lain yang dilakukan masyarakat adalah menyembelih hewan kurban.
Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DP3) Sleman mencatat sebanyak 24.825 ekor hewan kurban telah disembelih di wilayah Kabupaten Sleman pada tahun ini.
Menurut dia, melalui kegiatan lomba tersebut diharapkan muncul menu olahan dan cita rasa baru yang dihasilkan masyarakat Sleman sehingga nantinya bisa didorong menjadi menu baru kuliner khas Sleman untuk meningkatkan perekonomian di daerah itu.
"Kalau ada menu kuliner baru, bisa dipromosikan sekalian menjadi kuliner khas Sleman sekaligus ikon baru," katanya.
Ia mengatakan lomba tersebut sekaligus untuk memastikan tidak ada daging yang terbuang menjadi makanan sisa dan bahan makanan yang tidak terpakai. "Karena dua kategori sampah makanan ini angkanya tergolong tinggi," katanya.
Kustini mengatakan di Kabupaten Sleman jumlah sampah organik mencapai 30 hingga 40 persen dari total sampah. Sampah makanan berada di angka 10 persen dari jumlah sampah organik. "Jadi kalau per hari 300 ton, sampah organik itu sekitar 90 hingga 100 ton. Berarti sampah makanan lebih kurang 10 hingga 20 ton per hari. Ini salah satu bentuk kampanye sekaligus gerakan untuk mengurangi sampah di Sleman," katanya.
Lomba video memasak kreasi olahan daging kurban telah dimulai telah dimulai dari 11 Juli dan berakhir pada 17 Juli. Setiap peserta wajib mengunggah video di akun Instagram atau Facebooknya.
Masing-masing peserta bisa mengirimkan lima video dengan durasi satu sampai tiga menit. Hadiah yang disediakan cukup banyak, juara pertama akan mendapatkan Rp3 juta, juara kedua mendapatkan Rp2 juta, dan juara ketiga mendapatkan Rp1 juta.
Sebanyak 10 juara favorit akan mendapatkan perlengkapan dapur serta 50 peserta unggulan akan mendapatkan batik tulis Parijhoto Salak.