Sidebar

AS akan Latih 3.500 Pasukan Demokratik Suriah

Friday, 15 Jul 2022 11:53 WIB
Pejuang Pasukan Demokrat Suriah (SDF) ambil bagian dalam operasi pembersihan di Hasaka, timur laut Suriah, 28 Januari 2022. Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang didukung AS mengumumkan bahwa mereka telah merebut kembali kendali penuh atas penjara Ghwayran di kota Hasaka dan kembali menangkap lusinan jihadis yang bersembunyi di penjara dan di rumah-rumah terdekat, setelah upaya pembobolan besar-besaran dari apa yang disebut militan kelompok Negara Islam (IS atau ISIS). AS akan Latih 3.500 Pasukan Demokratik Suriah

IHRAM.CO.ID, WASHINGTON -- Media regional dan Suriah melaporkan pada Rabu (13/7/2022) bahwa Pentagon meminta dana tambahan untuk merekrut 3.500 pejuang lagi di Suriah pada 2023.

Baca Juga


Menurut permintaan pendanaan yang dirilis pada April, tujuan utama dari rekrutan tambahan adalah merekrut dan melatih pasukan penjaga fasilitas penahanan baru untuk Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang didukung AS.

Dilansir dari Al Araby, Jumat (15/7/2022), menurut dokumen itu, jumlah total pejuang yang menerima bantuan AS akan menjadi 19.500 pada 2023. Selain penjaga penjara, rekrutan akan melakukan operasi pembersihan dan memberikan pelatihan kepada perusahaan komando dan pasukan anti-teror dalam operasi anti-pemberontakan.

Baca juga: Inilah Tujuh Golongan yang Selamat Saat Hari Kiamat

Pentagon mencari 28,7 juta dolar AS (Rp 430 miliar) dalam pendanaan tambahan untuk operasi anti-ISIS 2023 di Suriah, sehingga jumlah totalnya menjadi 183,7 juta dolar AS (Rp 2,8 triliun). SDF, milisi pimpinan Kurdi yang mengontrol timur laut Suriah, mengawasi pusat-pusat penahanan yang berisi puluhan ribu orang yang dicurigai atau terbukti memiliki hubungan dengan ISIS.

Meskipun menyerukan bantuan internasional dalam menangani orang-orang ini, SDF sebagian besar dibiarkan menangani masalah itu sendiri. Pada bulan Januari, beberapa ratus pejuang IS menyerang salah satu pusat penahanan di penjara al-Sina dan pertempuran beberapa hari terjadi antara SDF dan pendukung AS mereka. 

Analis mengatakan serangan itu menyoroti keberlanjutan penahanan ribuan tersangka pejuang dalam penahanan tanpa batas waktu. Departemen Pertahanan AS mengatakan pihaknya mengharapkan untuk "memperluas kapasitas dan kemampuan pasukan penjaga fasilitas penahanan ISIS" dalam dua tahun ke depan.

https://english.alaraby.co.uk/news/washington-train-3500-more-syrian-fighters-2023

Berita terkait

Berita Lainnya