Korban R Ditembak Dua Kali dengan Peluru Kaliber 5,7 Milimeter
Penembakan dilakukan saat korban sedang mencuci tangan di depan teras rumahnya.
REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG -- Dua selongsong peluru dan satu proyektil kaliber 5,7 mm ditemukan dari lokasi kejadian penembakan istri anggota TNI, kompleks perumahan Grand Cemara, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, Senin (18/7) siang.
Sementara satu proyektil lain diduga bersarang di tubuh korban yang saat ini masih mendapatkan pertolongan oleh tim medis, di Rumah Sakit (RS) Hermina, Banyumanik, Kecamatan Banyumanik.
Sebelumnya, R (34), istri dari anggota Yon Arhanudse, Koptu M ditembak oleh orang tak dikenal beberapa saat setelah tiba di rumahnya, di Jalan Cemara III No 1, lingkungan Perumahan Grand Cemara, RT 08/ RW 03, Kelurahan Padangsari, Kecamatan Banyumanik.
Saat peristiwa terjadi, korban baru saja menjemput putrinya dari sekolah. Penembakan dilakukan saat korban sedang mencuci tangan di depan teras rumahnya.
Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar mengatakan, dari olah tempat kejadian perkara (TKP) ditemukan dua buah selongsong peluru serta satu butir proyektil 5,7 mm yang diduga kuat berasal dari senjata api pelaku.
Irwan juga menyampaikan, Pelaku diduga menembak korban sebanyak dua kali dan mengenai badan korban. “Satu proyektil ditemukan di lokasi dan satu proyektil lagi bersarang di tubuh korban,” jelas Irwan yang dikonfirmasi di lokasi.
Sementara itu, salah satu saksi mata Rumi (48) mengaku, saat peristiwa terjadi dia sedang berjalan melintas di dekat lokasi penembakan. Awalnya ia sama sekali tak menduga akan ada peristiwa tersebut.
Tiba- tiba saja ada dua kali suara letusan yang juga sempat mengagetkannya. “Saat itu saya melihat mbaknya (red; korban) masih sempat menyetandarkan sepeda motornya, dan naik lagi” jelasnya.
Setelah mengetahui korban terluka, Rumi pun segera berlari meminta pertolongan. Tak lama kemudian datang suaminya dan beberapa tetangga ke lokasi kejadian untuk memberikan pertolongan.
“Termasuk suami korban R yang berada di dalam rumah akhirnya juga keluar memberikan pertolongan, sebelum akhirnya korban dilarikan ke RS Hermina, Bnumanik,” lanjutnya.
Rumi juga mengaku melihat pelaku yang berjumlah dua orang dengan mengendari sebuah sepeda motor warna hijau. Namun ia tidak sempat mengetahui nomor polisi sepeda motor yang dimaksud.
Seingatnya dua orang yang diduga pelaku mengenakan pakaian yang serba tertutup hingga sulit diikenali. “Seperti jaket dan helm yang menutup wajahnya, sehingga siapa Mereka saya juga tidak tahu,” tegasnya.