Tax Airport Naik, AP II Pastikan Peningkatan Fasilitas
AP II memberikan customer experience dan seamless journey experience terbaik.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) memastikan akan menaikan tarif Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) atau Passenger Service Charge (PSC) di bandara-bandara yang dikelolanya. VP of Corporate Communication AP II Akbar Putra Mardhika memastikan kenaikan tax airport yang masuk dalam komponen harga tiket pesawat tersebut diikuti dengan peningkatan fasilitas yang ada di bandara.
"Peningkatan fasilitas dan layanan dilakukan sebagai upaya AP II memberikan customer experience dan seamless journey experience terbaik bagi penumpang pesawat," kata Akbar, Selasa (19/7/2022).
Akbar menjelaskan kenaikan tarif PSC tersebut dilakukan setelah beberapa tahun tidak mengalami penyesuaian. Dia menegaskan, tarif baru tersebut akan diterapkan mulai 1 Agustus 2022 di Terminal 2 dan Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Bandara Kualanamu, Bandara Fatmawati Soekarno, Bandara Radin Inten II, dan Bandara HAS Hanandjoeddin.
"PSC di bandara tersebut sudah dua sampai enam tahun tidak disesuaikan dan penyesuaian dapat dilakukan mempertimbangkan peningkatan fasilitas dan pelayanan yang sudah dilakukan,” ujar Akbar.
Akbar menjelaskan, pengembangan yang sudah dilakukan AP II di Bandara Soekarno-Hatta yakni revitalisasi di Terminal 2 guna meningkatkan kapasitas dari sembilan juta penumpang per tahun menjadi 18 juta penumpang per tahun. Peningkatan kapasitas tersebut diikuti dengan peningkatan fasilitas dan layanan guna kenyamanan penumpang pesawat, seperti Virtual Customer Assistant (VICA), modernisasi atau peremajaan sejumlah fasilitas penunjang layanan kepada penumpang seperti misalnya penggantian garbarata, dibukanya fasilitas umum seperti kidzone dan rest area, serta renovasi fasilitas umum dan fasilitas ibadah.
“AP II membangun Terminal 3 sebagai terminal terluas di Indonesia berkapasitas 25 juta penumpang per tahun, dilengkapi fasillitas modern dan penggunan teknologi terkini. Terminal 1, 2 dan 3 serta Stasiun Kereta Bandara terintegrasi dengan baik melalui kereta layang (Skytrain) yang merupakan moda berbasis rel guna mempermudah mobilitas orang,” ucap Akbar.
Selanjutnya di Bandara Kualanamu secara berkelanjutan melakukan peningkatan. Akbar mengatakan sejak 2019 di antaranya fasilitas untuk mendukung operasional kereta bandara, implementasi fasilitas smart airport, renovasi fasilitas umum, serta penyesuaian fasilitas di tengah pandemi.
Lalu di Bandara Fatmawati Soekarno (Bengkulu), Bandara Radin Inten II (Lampung), Bandara HAS Hanandjoeddin (Belitung) juga AP II mengelola ketiga bandara tersebut sejak 2019 dan langsung melakukan peningkatan fasilitas dan pelayanan. "Peningkatan dilaukan di area komersial, fasilitas umum, fasilitas ibadah, fasilitas penunjang layanan penerbangan seperti FIDS, garbarata, fasilitas transportasi darat, serta sarana dan prasarana lain untuk kenyamanan penumpang di terminal," ungkap Akbar.