Luncurkan Holding Danareksa, Erick Harap Jadi Holding Transformasi Terbaik
Erick menyebut holding Danareksa akan mengawal perusahaan BUMN yang tak masuk klaster
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir secara resmi meluncurkan holding BUMN Danareksa di di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (20/7).
Erick awalnya menugaskan Danareksa untuk mengakomodir sejumlah BUMN yang tidak masuk dalam sejumlah klaster yang dibuat berdasarkan sektor industri. Perampingan jumlah BUMN dan klaster menjadi fokus Erick.
Hingga saat ini, ucap Erick, Kementerian BUMN telah berhasil menurunkan jumlah BUMN dari 108 BUMN menjadi 41 BUMN dan 12 klaster dari sebelumnya yang sebanyak 27 klaster.
"Kita merasa perlu ada kekuatan baru, makanya sejak awal kita juga membentuk namanya holding Danareksa untuk mengawal perusahaan-perusahaan BUMN yang tidak masuk klaster," ujar Erick.
Berbeda dengan sejumlah holding lain seperti holding pariwisata dan pendukung, holding pangan, atau holding farmasi yang disatukan lantaran memiliki kesamaan dalam fokus bisnis. Erick mengatakan holding Danareksa diperlukan untuk BUMN-BUMN yang memerlukan pendampingan secara kontinyu.
"Jangan dianggap ini anak tiri padahal potensinya luar biasa, contoh kita punya yang namanya kawasan industri, selama ini kita banyak bangun kawasan industri tidak maksimal," lanjut Erick.
Erick menilai ketidakoptimalan pada kawasan industri tak lepas dari tidak adanya standarisasi dan re-investasi yang mana ketika ekonomi dunia sudah mulai hijau, Indonesia masih menggunakan listrik fosil atau pembuangan limbah yang tidak terorganisasi. Kondisi ini justru berdampak buruk bagi masyarakat sekitar.
"Standar-standar ini yang kita lakukan karena itu pemerintah daerah kami undang hari ini supaya meyakinkan bahwa kinerja kita baik dan minta dukungan dari pemerintah daerah untuk lebih baik," ucap dia.
Erick berharap kinerja positif holding Danareksa tak hanya terjadi saat peluncuran, melainkan dapat terus berlanjut di masa yang akan datang. Erick menilai kekurangan bangsa Indonesia selama ini terletak pada konsistensi yang mana semangat di awal namun melempen pada masa berikutnya.
"Contoh Danareksa pada 1976 bagus, turun, Nah mudah-mudahan sekarang bagus lagi, apalagi punya gedung baru akhir tahun, tidak banyak BUMN yang berkesempatan punya gedung ada di depan Monas. Apalagi Danareksa, reksa bahasa Sansekerta artinya kepercayaanmu, dana yang dipercayakan, dengan niat yang baik saya berharap apa yang kita lakukan sama-sama ini akan terus membesar dan terus berkontribusi kepada negara, mitra pemerintah daerah dan swasta," ungkap Erick.
Erick juga meminta Danareksa sebagai holding dapat memacu transformasi anggota holding dengan tujuan menjadi korporasi yang sehat dan memberikan pelayanan maksimal bagi masyarakat. Di era perubahan ini, Erick menantikan langkah terobosan Danareksa.
"InsyaAllah kami dari Kementerian BUMN mendukung penuh Danareksa menjadi merupakan holding transformasi terbaik di Indonesia bahkan di dunia. Saya mengucapkan terima kasih kepada direksi dan komisaris anak-anak perusahaan holding yang terus bisa legowo membuka diri bahwa kita harus bersinergi menjadi sebuah kekuatan, tidak berdiri sendiri-sendiri," kata Erick menambahkan.