Sidebar

Tiga Rahmat yang Dikaruniakan kepada Nabi Lut

Saturday, 23 Jul 2022 05:03 WIB
Allah SWT memberikan tiga macam rahmat kepada Nabi Lut(ilustrasi)

IHRAM.CO.ID, Surah Al-Anbiya Ayat 74 dan tafsirnya.

Baca Juga


وَلُوْطًا اٰتَيْنٰهُ حُكْمًا وَّعِلْمًا وَّنَجَّيْنٰهُ مِنَ الْقَرْيَةِ الَّتِيْ كَانَتْ تَّعْمَلُ الْخَبٰۤىِٕثَ ۗاِنَّهُمْ كَانُوْا قَوْمَ سَوْءٍ فٰسِقِيْنَۙ

Kepada Lut, Kami menganugerahkan hikmah serta ilmu dan Kami menyelamatkannya dari (azab yang telah menimpa penduduk) negeri (Sodom) yang melakukan perbuatan keji. Sesungguhnya mereka adalah kaum yang jahat lagi fasik. (QS Al-Anbiya: 74)

Dalam penjelasan Tafsir Kementerian Agama, pada ayat ini Allah menerangkan tiga macam rahmat yang dikaruniakan kepada Nabi Lut. Pertama, Nabi Lut telah dikaruniai-Nya hikmah dan kearifan memberi putusan atau hukuman. Sehingga dengan itu ia dapat memberikan penyelesaian dan keputusan dengan baik dalam perkara-perkara yang terjadi di kalangan umatnya.

Karunia kedua, Nabi Lut juga dikaruniai ilmu pengetahuan yang sangat berguna terutama ilmu agama. Sehingga ia dapat mengetahui dan melaksanakan dengan baik kewajiban-kewajibannya terhadap Allah dan terhadap sesama makhluk.

Kedua syarat ini sangat penting bagi orang-orang yang akan diutus Allah sebagai Nabi dan Rasul-Nya.

Karunia ketiga, Nabi Lut telah diselamatkan Allah ketika negeri tempat tinggalnya, yaitu Sodom ditimpa azab Allah karena penduduknya banyak berbuat kejahatan dan kekejian secara terang-terangan.

Perbuatan-perbuatan keji yang kaum Sodom kerjakan di antaranya melakukan hubungan kelamin antara sesama lelaki (homosex), mengganggu lalu lintas perniagaan dengan merampok barang-barang perniagaan itu, mendurhakai Lut dan tidak mengindahkan ancaman Allah dan lain-lain. Maka kota Sodom itu dimusnahkan Allah.

Nabi Lut beserta keluarganya diselamatkan Allah kecuali istrinya yang ikut mendurhakai Allah.

Pada akhir ayat ini Allah menjelaskan apa sebabnya kaum Lut sampai melakukan perbuatan jahat dan keji semacam itu, ialah karena mereka telah menjadi orang-orang jahat dan fasik, sudah tidak mengindahkan hukum-hukum Allah, dan suka melakukan hal-hal yang terlarang. Sehingga mereka bergelimang dalam perbuatan-perbuatan dosa dan ucapan-ucapan yang tidak senonoh yang semuanya dilakukan mereka dengan terang-terangan, tanpa rasa malu.

Berita terkait

Berita Lainnya