Jamaah Haji Embarkasi Surabaya yang Wafat di Tanah Suci Kembali Bertambah
REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Sekretaris Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Surabaya, Abdul Haris mengungkapkan, pihaknya kembali menerima kabar dari Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah terkait adanya tambahan satu jamaah haji Embarkasi Surabaya yang wafat di tanah suci pada Ahad (24/7/2022). Jamaah haji yang dimaksud adalah Siti Tirahmah Naji (53 tahun), jamaah haji asal Bangkalan yang tergabung dalam Kloter 22.
"Meninggal di RSAS karena cardiovascular diseases (penyakit jantung) kemudian dimakamkan di Sharae," ujar Haris, Senin (25/7/2022).
Haris menjelaskan, dengan adanya tambahan tersebut, maka sejauh ini tercatat ada 18 jamaah haji Embarkasi Surabaya yang meninggal di Arab Saudi. Haris menjelaskan, sebagian besar jamaah haji yang meninggal tersebut disebabkan penyakit jantung.
"Dari data yang kami peroleh, jadi dari 18 jamaah yang meninggal, 13 di antaranya meninggal karena cardiovascular diseases," ujarnya.
Haris merinci, dari 18 jamaah yang meninggal tersebut, tercatat 7 orang meninggal dunia pra armuzna, 5 orang masa armuzna, serta 6 orang meninggal pasca armuzna. Haris memastikan adanya asuransi yang bakal diberikan kepada ahli waris jamaah yang meninggal tersebut.
Berikut daftar jamaah haji Embarkasi Surabaya yang meninggal dunia di tanah suci:
- Bawuk Karso Samirun, 58 tahun, Kloter 8, asal Kabupaten Lamongan
- Alfin Hartini Soengeb, 59 tahun, Kloter 9, asal Kabupaten Tulungagung
- Fadlilah Muhaki Al Hapisa, 62 tahun, Kloter 22, asal Kabupaten Probolinggo
- Samiran Mudjiono Kartoredjo, 64 tahun, Kloter 10, asal Kabupaten Nganjuk
- Kiroatul Khoiroh Basari, 60 tahun, Kloter 37, asal Kota Surabaya
- Sriwati Tilam Sari, 65 tahun, Lloter 38, asal Kota Mojokerto
- Sawar Tawi Murjiya, 61 tahun, Kloter 30, asal Kabupaten Bondowoso
- Makhulah Samian Pirak, 55 tahun, Kloter 4, asal Kabupaten Lamongan
- Ngatminah Moenali Yusuf, 63 tahun, Kloter 36, asal Kota Surabaya
- Karno Karto Sido, 57 tahun, Kloter 6, asal Kabupaten Magetan
- Titik Andayani Suwadi, 50 tahun, Kloter 36, asal Kota Surabaya
- Lilik Nurhasanah Judi, 49 tahun, Kloter 29, asal Prov. Bali
- Muhammad Yasin Matali, 64 tahun, Kloter 33, asal Kabupaten Sidoarjo
- Siti Aminah Alip Rais, 62 tahun, Kloter 28, asal Kabupaten Banyuwangi
- Watiah Saim Muksin, 51 tahun, Kloter 17, asal Kabupaten Pasuruan
- Isbir Salim Hasib, 61 tahun, Kloter 24, asal Kabupaten Situbondo
- Ali Muksin Abdul Latif, 56 tahun, Kloter 36, asal Kota Surabaya
- Siti Tirahmah Naji, 53 tahun, Kloter 22, asal Kabupaten Bangkalan