Nyeri Seperti Apa yang Bisa Jadi Pertanda Kanker? 5 Karakteristik Ini Petunjuknya
Ada lima karakteristik nyeri yang bisa menjadi pertanda kanker.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu gejala yang kerap dikeluhkan oleh pasien kanker adalah rasa nyeri. Seperti apa ciri rasa nyeri yang dipicu oleh kanker?
American Cancer Society (ACS) mengungkapkan bahwa rasa nyeri pada kanker biasanya memiliki lima karakteristik. Di awal, rasa nyeri ini cenderung hilang-timbul. Karakteristik yang kedua, rasa nyeri ini cenderung memburuk di malam hari.
Ciri ketiga, rasa nyeri terkait kanker biasanya akan terasa membaik bila diiringi dengan pergerakan tubuh. Namun, seiring waktu, rasa nyeri bisa lebih menetap dan muncul secara konstan.
"(Kelima, rasa nyeri) bisa memburuk saat melakukan aktivitas," ujar ACS, seperti dilansir Express, Selasa (26/7/2022).
Selain nyeri, ada beberapa gejala lain yang juga patut diketahui. Berikut ini adalah gejala-gejala kanker yang mungkin muncul ketika penyakit sudah berkembang menjadi lebih berat:
1. Sesak napas
2. Depresi
3. Lelah dan lemah
4. Kehilangan nafsu makan
5. Perubahan berat badan
6. Mual dan muntah
7. Sembelit
8. Perut bengkak atau ascites
Langkah pengobatan kanker
Semakin cepat kanker ditemukan, semakin baik pula peluang keberhasilan pengobatan. Begitu pula sebaliknya. Ketika kanker sudah berkembang cukup berat, terapi pengobatan akan dipilih sesuai dengan kondisi pasien dan lokasi penyebaran kanker.
Sebagai contoh, ada lima macam pengobatan yang bisa diberikan pada kanker usus stadium lanjut. Pengobatan tersebut di antaranya adalah kemoterapi, operasi, obat terapi target, imunoterapi, dan radioterapi
Terapi yang dilakukan pada kanker stadium lanjut dapat membantu mengurangi gejala dan membuat pasien merasa lebih baik. Terkadang, terapi bisa membantu memperpanjang harapan hidup pasien.
Mengenali tanda atau gejala kanker bisa membuat penyakit ini ditemukan lebih dini. Di sisi lain, kanker memiliki lebih dari 200 jenis sehingga gejala yang muncul bisa sangat beragam.
Tentu, masyarakat umum tak perlu mengingat semua variasi gejala yang berkaitan dengan kanker. Yang terpenting adalah mengetahui beberapa gejala umum seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, termasuk penurunan berat badan, rasa lelah, atau kemunculan rasa nyeri yang tak bisa dijelaskan.
Gejala-gejala ini tidak selalu berkaitan dengan kanker. Akan tetapi, tidak ada salahnya untuk memeriksakan diri ke dokter bila mengalami gejala-gejala yang dicurigai berkaitan dengan kanker, agar penyakit tersebut bisa terdeteksi lebih dini.
Faktor risiko
Ada cukup banyak faktor yang bisa meningkatkan risiko kanker. Sebagian dari faktor risiko ini tak bisa diubah, seperti usia. Namun, ada pula faktor risiko yang bisa diperbaiki.
Salah satu faktor risiko kanker yang bisa diperbaiki adalah kebiasaan merokok. Kebiasaan ini merupakan faktor risiko terbesar untuk kanker. Di Inggris misalnya, lebih dari satu di antara empat kematian kanker disebabkan oleh kebiasaan merokok.
"Menghirup asap rokok orang lain (merokok pasif) juga bisa meningkatkan risiko Anda mengalami kanker," jelas Macmillan Cancer Support.
Faktor risiko kanker lain yang bisa diperbaiki adalah pola hidup yang tidak aktif. Selain itu, pola makan tidak sehat juga termasuk dalam faktor risiko kanker yang bisa diperbaiki.
Memiliki faktor risiko bukan jaminan bahwa seseorang pasti akan terkena kanker. Namun, tak memiliki faktor risiko juga bukan jaminan bahwa seseorang tak akan terkena kanker.
"Berapa pun umur Anda, yang terbaik adalah selalu mendengarkan tubuh Anda dan bicara dengan dokter bila merasa ada sesuatu yang tidak benar," jelas ACS.