Usia Lebih dari 55 Tahun? Sebaiknya Jangan Lakukan Ini
Sinar matahari saja tidak bisa mencukupi kebutuhan vitamin D kelompok usia tua.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Penuaan merupakan proses alamiah yang akan terjadi pada setiap manusia. Selain mensyukurinya, mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat dan bijak secara finansial merupakan langkah terbaik yang bisa dilakukan seiring bertambahnya usia.
Dilansir Eat This Not That, Rabu (27/7/2022), berikut lima hal yang tidak boleh dilakukan oleh individu di atas 55 tahun:
1. Jangan pensiun dini tanpa tabungan
Mengambil pensiun dini tanpa tabungan yang memadai adalah kesalahan yang buruk. Ekonom dari Amerika Laurence J Kotlikoff mengatakan, hampir dua pertiga orang antara usia 57-66 tahun, memilih pensiun dini atas kemauan mereka sendiri, meskipun hampir tidak memiliki dana pensiun. “Kebanyakan dari mereka berbadan sehat, tanpa cacat yang akan mencegah mereka untuk tetap bekerja,” kata dia.
2. Jangan minum alkohol
Minum alkohol, terlebih setelah usia 55 tahun bisa menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Direktur Behavioral Health Central Intake Services for Catholic Health Services of Long Island, Lawrence Ferber, mengatakan penuaan menurunkan toleransi tubuh terhadap alkohol.
Dia mengatakan, hati adalah organ utama yang mendetoksifikasi alkohol. Ini juga bertanggung jawab untuk memproses obat dan melakukan pekerjaan penting seperti mendaur ulang zat besi dari aliran darah, memproduksi protein dan hal-hal penting lainnya yang dibutuhkan tubuh.
"Seiring bertambahnya usia, kapasitasnya berkurang untuk semua pekerjaan yang harus dilakukan,” kata dia.
3. Jangan abaikan kadar vitamin D
Ahli eriatri di Johns Hopkin, Alicia Arbaje, mengatakan sinar matahari saja tidak bisa mencukupi kebutuhan vitamin D kelompok usia tua. Meski tidak biasa merekomendasikan suplemen, tetapi suplemen vitamin D menjadi pilihan cerdas untuk kelompok ini.
"Anda bisa meminta dokter melakukan tes untuk mengetahui apakah tubuh Anda kekurangan vitamin D,” kata dia.
4. Jangan puas dengan obat
Dr Arbaje mengingatkan agar selalu meninjau dosis obat rutinan. “Setiap tiga hingga enam bulan, tinjau semua obat dan konsultasikan dengan dokter langganan apakah Anda masih membutuhkannya, atau bisakah Anda menurunkan dosisnya,” ujar dr Arbaje.
5. Jangan biarkan keintiman seksual dengan pasangan luntur
Psikolog Roni Beth Tower mengatakan, menjaga keintiman emosi dan seksual dengan pasangan menjadi kunci kesehatan psikologis. Dalam pernikahan, kontak seksual membantu mempertahankan keutuhan rumah tangga bahkan ketika tekanan lain yang terkait dengan penuaan menjadi tantangan. Dalam satu penelitian terhadap pasangan di atas 50 tahun yang telah menikah setidaknya 20 tahun, hambatan terhadap perilaku seksual tidak begitu penting selama keintiman fisik terjaga.