Dikritik Habis-habisan, Instagram Bakal Hentikan Pembaruan yang Mirip TikTok?

Belakangan, Instagram meningkatkan postingan yang direkomendasikan seperti di TikTok.

ANTARA/Muhammad Adimaja
Warga menggunakan aplikasi media sosial Instagram di Jakarta, Senin (18/7/2022). Belakangan, Instagram meningkatkan postingan yang direkomendasikan seperti di TikTok.
Rep: Meiliza Laveda Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Instagram akan menampilkan beberapa perubahan terbaru pada platform setelah mengahdapi kritikan bertubi-tubi mengenai Platform. Instagram dikritik warganet karena semakin mirip dengan TikTok.

Baca Juga


Versi uji coba aplikasi yang dibuka untuk foto dan video layar penuh akan dihapus secara bertahap selama satu hingga dua minggu ke depan. Instagram juga akan mengurangi jumlah postingan yang direkomendasikan di aplikasi karena berfungsi untuk meningkatkan algoritmenya.

Diketahui, belakangan ini, Instagram mulai menguji versi aplikasi dengan umpan layar penuh atau peningkatan postingan yang direkomendasikan. Pembaruan tersebut sangat mirip dengan saingannya, TikTok. Namun, banyak pengguna yang tidak menyukainya.

Kepala Instagram Adam Mosseri mengatakan pihaknya senang saat mereka mengambil risiko dari setiap pembaruan platform. “Jika kami tidak gagal sesekali, kami tidak berpikir cukup besar atau cukup berani. Tapi kami pasti perlu mengambil langkah mundur. Ketika kami telah belajar banyak, kami kembali dengan semacam ide atau iterasi baru. Jadi kami akan menyelesaikannya,” kata Mosseri.

Tiga hari setelah Mosseri merilis video yang berisi pembahasan pembaruan aplikasi, sejumlah pengguna dari tokoh terkenal protes, termasuk Kylie Jenner dan Kim Kardashian. Mereka menuntut agar tampilan Instagram kembali seperti sebelumnya. “Pengguna tidak menginginkan TikTok atau Pinterest lain. Mereka hanya ingin melihat foto teman mereka,” tulis protes.

Pada 26 Juli lalu, Mosseri mengatakan Instagram sebagai aplikasi berbagi foto akan menjadi mirip seperti “video.” “Untuk desain feed baru, orang-orang frustrasi dan data penggunaan tidak bagus. Jadi saya pikir kita perlu mengambil langkah mundur, berkumpul kembali, dan mencari tahu bagaimana kita ingin maju,” ujar Mosseri. 

Dilansir Mashable, Jumat (29/7/2022), Mosseri menyebut Instagram untuk sementara akan mengurangi jumlah rekomendasi yang akan dilihat pengguna di aplikasi. Namun, pada Rabu, CEO Meta Mark Zuckerberg mengatakan postingan dan akun yang direkomendasikan membuat sekitar 15 persen dari apa yang Anda lihat di Facebook. Bahkan, pada akhir tahun 2023, Zuckerberg berencana untuk menggandakan jumlah itu.

Tidak peduli berapa lama Instagram ada dan berapa juta pengguna berduyun-duyun ke sana, itu selalu tampak tidak jelas dan tidak yakin langkah selanjutnya. Setiap gerakan yang diambil Instagram tidak menyenangkan pengguna. Tidak diragukan lagi akan ada langkah di masa depan bahwa Instagram akan merilis dan membuat marah basis penggunanya sekali lagi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler