PKS Targetkan 86 Kursi DPR RI pada Pemilu 2024

Target pada Pemilu 2024 naik dibandingkan jumlah keterwakilan PKS di DPR saat ini.

ANTARA/M Risyal Hidayat
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu (kanan) bersama sejumlah pengurus menyanyikan mars partai saat Pendaftaran Partai Politik Calon Peserta Pemilu tahun 2024 di Kantor KPU, Jakarta, Senin (1/8/2022). Pada hari pertama pendaftaran, KPU dijadwalkan akan menerima sembilan partai politik yang akan mendaftarkan diri sebagai calon peserta Pemilu 2024.
Red: Ratna Puspita

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menargetkan sebanyak 86 kursi atau 15 persen keterwakilan parlemen untuk DPR RI pada pemilihan umum (Pemilu) 2024. Target pada Pemilu 2024 naik dibandingkan jumlah keterwakilan PKS di DPR hasil Pemilu 2019.

Baca Juga


"Jadi DPP sejak musyawarah nasional ke 5 pada 2020 sudah diamanahi untuk mencapai target minimal yaitu 15 persen," kata Presiden PKS Ahmad Syaikhu saat mendaftar ke Kantor KPU RI, di Jakarta, Senin (1/8/2022).

Pada Pemilu 2019, PKS mendapatkan 50 kursi. "Kalau kursi DPR RI maka setara dengan 86 kursi, (sebelumnya) PKS dapat 50 kursi artinya perlu ada penambahan 36 kursi. Karena itu, kami insya Allah akan terus mendesak khususnya di dapil-dapil yang masih kosong dan penambahan di dapil-dapil sekarang sudah ada," katanya.

Untuk tahapan pendaftaran hari pertama, PKS menjadi parpol yang ketiga mendaftar ke KPU. Dua partai politik pertama yang diterima KPU RI pada hari pertama tahapan pendaftaran, yakni PDIP, dan PKP.

PKS datang dengan menampilkan budaya Betawi, Palang Pintu. Menurut Syaikhu, hal itu sebagai bentuk menghargai adat istiadat yang ada di Tanah Air.

Syaikhu menyatakan, pendaftaran pada hari pertama tahapan pendaftaran menunjukkan kesiapan PKS mengikuti perhelatan Pemilihan Umum 2024. "Kami menyengajakan untuk mendaftarkan di hari pertama ini agar kita menunjukkan bahwa PKS siap untuk mengikuti pemilu 2024 yang akan datang," ujar Syaikhu.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler