BPBD Cianjur Siagakan 1.800 Relawan Hadapi Musim Kemarau

Relawan mendata dan menangani cepat warga kesulitan air saat kemarau di Cianjur

antara
Kemarau. Ilustrasi. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Jawa Barat, menyiagakan sebanyak 1.800 suka relawan tangguh bencana (Retana) dan desa siaga
Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Jawa Barat, menyiagakan sebanyak 1.800 suka relawan tangguh bencana (Retana) dan desa siaga. Mereka bertugas melakukan pendataan dan segera melakukan penanganan cepat ketika warga kesulitan mendapatkan air bersih saat musim kemarau.

Baca Juga


Sekretaris BPBD Cianjur, Rudi Wibowo di Cianjur, Senin (1/8/2022), mengatakan memasuki musim kemarau 2022 ini, pihaknya sudah memetakan daerah mana saja yang rawan terjadi kekeringan dan terdampak seperti di bagian utara, timur dan sebagian selatan, sehingga relawan diminta segera melapor.

"Untuk delapan kecamatan yang rawan kekeringan setiap tahun seperti Kecamatan Cijati, Kadupandak dan Cibinong, Sukaluyu, Ciranjang, Bojongpicung, Haurwangi, dan Cikalongkulon. Retana akan diiakukan pendataan kembali dan segera melaporkan tindakan cepat yang dapat dilakukan," katanya.

Untuk penanganan cepat di wilayah utara dan timur pihaknya sudah menyiagakan truk tangki air berkoordinasi dengan PDAM Cianjur guna memasok air bersih yang akan dipusatkan di beberapa titik penampungan yang mudah dijangkau warga seperti di Kecamatan Cikalongkulon dan Haurwangi. Sedangkan untuk wilayah selatan, pihaknya akan berkoordinasi dengan kecamatan dan desa, untuk mengaktifkan kembali sumur bor atau stok air bersih dari cabang PDAM terdekat, sehingga saat kesulitan mendapatkan air dapat terpenuhi.

"Kami juga akan melibatkan organisasi kemanusiaan yang memiliki fasilitas truk tangki untuk bersama mengatasi kesulitan air ketika terjadi kekeringan yang perlu mendapat penanganan cepat," kata RudiWibowo.

Wakil Sekretaris Palang MerahIndonesia (PMI) Cianjur, Heri Hidayat, mengatakan untuk antisipasi kekeringan yang diprediksi akan terjadi sepanjang Agustus hingga Desember, pihaknya sudah mengajukan peminjaman truk tangki ke PMI pusat guna memasok air bersih ke sejumlah wilayah yang membutuhkan.

"Harapan kami tahun ini kemarau tidak separah tahun sebelumnya, namun untuk antisipasi kami sudah berkoordinasi dengan PMI pusat untuk meminjam truk tangki air. Kami juga menyiagakan seluruh relawan di masing-masing kecamatan untuk melakukan pengawasan dan pendataan," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler