Ukraina Perpanjang Kontrak Tentara Asing Hingga 10 Tahun
Sebelumnya, masa kontrak tentara asing di militer Ukraina dapat diperpanjang 5 tahun.
REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Ukraina pada Selasa (2/8/2022) memperpanjang masa kontrak tentara asing menjadi 10 tahun. Keputusan ini ditandatangani oleh Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy.
"Presiden menandatangani keputusan amandemen peraturan tentang dinas militer orang asing dan orang-orang tanpa kewarganegaraan di Angkatan Bersenjata Ukraina," kata rilis yang diterbitkan di situs web kepresidenan, dilansir Anadolu Agency, Rabu (3/8/2022).
Sebelum ada keputusan baru tersebut, masa kontrak tentara asing di militer Ukraina dapat diperpanjang hingga lima tahun. Ribuan tentara asing, yang sebagian besar dari negara-negara Barat, datang ke Ukraina atas seruan pemerintah Kiev untuk berperang melawan Rusia.
Sebelumnya, Rusia mengatakan telah membunuh ratusan tentara bayaran asing yang berusaha membantu pasukan Ukraina dalam pertempuran. Jumlah itu merupakan akumulasi selama sebulan terakhir.
“Ratusan tentara bayaran asing di Ukraina telah dihancurkan oleh senjata presisi jarak jauh Rusia tak lama setelah kedatangan mereka (ke Ukraina),” kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan yang dilaporkan kantor berita Rusia TASS, pada awal Juni lalu.
Menurut Rusia, mayoritas tentara bayaran itu terbunuh di medan pertempuran. “Sebagian besar tentara bayaran telah dihancurkan di zona pertempuran karena tingkat pelatihan mereka yang rendah dan kurangnya pengalaman tempur yang sebenarnya,” kata Kementerian Pertahanan Rusia.
Rusia juga mencegah kedatangan tentara-tentara bayaran ke Ukraina. Moskow memperkirakan saat ini terdapat sekitar 3.500 tentara bayaran di Ukraina.
Konflik yang dimulai sejak 24 Februari lalu, telah memaksa jutaan warga Ukraina mengungsi ke negara-negara tetangga. Ini menjadi krisis pengungsi terburuk yang dihadapi Eropa sejak berakhirnya Perang Dunia Kedua.