Hampir Semua Kasus Cacar Monyet di AS Terjadi pada Komunitas Gay
IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Amerika Serikat (AS) menghitung kasus cacar monyet mencapai 6.600 kasus pada Rabu (3/8/2022). Dilansir dari ABC, Jumat (5/8/2022), hampir semua kasus ini terjadi pada pria yang berhubungan seks dengan pria.
AS menyatakan virus cacar monyet sebagai keadaan darurat bagi kesehatan masyarakat. AS menyediakan alat kesehatan di semua Rumah Sakit (RS) agar cacar monyet tersebut tidak terus menyebar.
"Kami siap untuk mengambil tanggapan kami ke tingkat berikutnya dalam mengatasi virus ini dan kami mendesak setiap orang Amerika menganggap cacar monyet dengan serius," kata Sekretaris Layanan Kesehatan dan Kemanusiaan Xavier Becerra.
Ia melanjutkan penyakit ini mulai menyebar di Eropa sebelum pindah ke Amerika Serikat, yang kini memiliki kasus terbanyak di dunia. Vaksin dan perawatan terbatas dan penyakit ini sering dibiarkan untuk dikelola oleh klinik kesehatan seksual yang secara historis kekurangan dana.
"Presiden AS Joe Biden bulan ini menunjuk dua pejabat federal untuk mengoordinasikan tanggapan pemerintahannya terhadap cacar monyet, menyusul deklarasi keadaan darurat oleh Kalifornia, Illinois dan New York," kata dia.
Kepala Penasihat Medis Anthony Fauci mengatakan sangat penting untuk melibatkan para pemimpin dari komunitas gay sebagai bagian dari upaya mengendalikan wabah tetapi memperingatkan agar tidak menstigmatisasi gaya hidup.
"Keterlibatan masyarakat selalu terbukti berhasil," kata dia.
Sebelumnya diketahui, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan cacar monyet sebagai darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional yang merupakan tingkat siaga tertinggi. Deklarasi tersebut berusaha untuk memicu respons internasional yang terkoordinasi dan membuka pendanaan untuk berkolaborasi dalam vaksin dan perawatan.
Pemerintah menyebarkan vaksin dan perawatan yang pertama kali disetujui untuk cacar tetapi juga bekerja untuk cacar monyet. Pemerintah AS telah mendistribusikan 600 ribu dosis vaksin Jynneos Bavarian Nordic dan menggunakan 14 ribu pengobatan TPOXX Siga Technologies.