Sidebar

Ahli Ungkap 12 Kondisi Orang yang tidak Disarankan Minum Kopi

Saturday, 06 Aug 2022 18:06 WIB
Secangkir Kopi / Ilustrasi. Ahli Ungkap 12 Kondisi Orang yang tidak Disarankan Minum Kopi

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Meski berbagai penelitian telah membuktikan kopi bermanfaat bagi kesehatan, bagi orang-orang tertentu, kopi justru lebih banyak menimbulkan efek samping negatif daripada positif.

Baca Juga


Dilansir dari Eat This, Sabtu (6/8/2022), berikut beberapa kondisi tertentu yang tak disarankan minum kopi.

1. Orang dengan sindrom iritasi usus besar (IBS)

Ahli gizi diet terdaftar yang berbasis di Seattle dan mantan presiden Washington State Academy, Angels Planells, mengatakan bahwa kafein bisa meningkatkan keteraturan usus, termasuk meningkatkan diare –gejala utama sindrom iritasi usus besar atau IBS. Jadi jika Anda memiliki IBS, dianjurkan untuk membatasi atau menghindari minuman berkafein.

2. Orang dengan glaukoma

Planells mengatakan, tekanan intraokular meningkat bagi mereka yang menderita glaukoma saat mengonsumsi kopi. Jadi dianjurkan untuk membatasi atau menghindari asupan kafein, meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan.

3. Orang dengan kandung kemih yang terlalu aktif

Ahli diet terdaftar untuk MyNetDiary, Sue Heikkinen, mengatakan bahwa asupan kafein bisa meningkatkan frekuensi dan urgensi buang air kecil. Karena bagi orang dengan kandungan kemih yang terlalu aktif, disarankan mengurangi asupan kafein apalagi ketika hendak bepergian jauh.

4. Orang dengan kondisi jantung

Karena kafein dari kopi dapat menyebabkan peningkatan sementara pada tekanan darah dan detak jantung, penting bagi siapapun yang memiliki masalah jantung untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui batas aman kopi untuk dikonsumsi.

5. Orang yang sedang hamil

The American College of Obstetrics and Gynecology merekomendasikan wanita hamil membatasi kafein hingga 200 miligram (kira-kira apa yang ditemukan dalam dua cangkir kopi) setiap hari untuk meminimalkan risiko keguguran, persalinan prematur, dan berat badan lahir rendah. Namun, tinjauan tahun 2020 yang diterbitkan dalam British Journal of Medicine menyimpulkan tidak ada tingkat asupan kafein yang aman selama kehamilan. Wanita hamil harus mendiskusikan asupan kafein mereka dengan dokter.

 

Berita terkait

Berita Lainnya