IHSG Dibuka Naik, Yuk Pilah-pilih Saham Berpotensi Cuan di Awal Pekan 

Saham berpotensi cuan awal pekan mulai dari BBNI hingga MEDC.

ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Seorang pria melintasi layar digital pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona hijau pada perdagangan awal pekan ini, Senin (8/8). IHSG menguat ke level 7.092,30 melanjutkan reli kenaikan selama lima hari beruntun pada pekan lalu.
Rep: Retno Wulandhari Red: Ichsan Emrald Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona hijau pada perdagangan awal pekan ini, Senin (8/8). IHSG menguat ke level 7.092,30 melanjutkan reli kenaikan selama lima hari beruntun pada pekan lalu.


Penguatan IHSG pada awal sesi pertama ini didorong oleh naiknya saham-saham yang berkaitan dengan sektor konstruksi. PTPP menguat 1,57 persen, WIKA menguat 1,53 persen, SMGR naik 1,10 persen, serta WSKT naik 0,93 persen.

BNI Sekuritas memperkirakan IHSG pada perdagangan awal pekan ini berada di zona hijau yang dipengaruhi sejumlah sentimen dalam dan luar negeri. Secara teknikal, indeks berpeluang menguat terbatas di tengah kondisi overbought.

Level support berada direntang 7.054/ 7.029/ 6.973/ 6.952 dan 6.929 dengan perkiraan bergerak dikisaran 7.020 - 7.130. "Selama di atas support 6.910, IHSG masih berpeluang bullish," kata Head of Technical Analyst Research BNI Sekuritas, Andri Zakarias Siregar, Senin (8/8).

Pergerakan IHSG tidak sejalan dengan indeks utama Wall Street yang mayoritas ditutup turun pada Jumat lalu. S&P 500 turun 0,16 persen dan Nasdaq terkoreksi 0,50 persen. Sementara DJIA ditutup menguat 0,23 persen.

"Pergerakan tersebut dipengaruhi oleh data ketenagakerjaan AS yang dirilis Jumat lalu jauh di atas perkiraan, dimana pasar tenaga kerja pada Juli 2022 bertambah 528.000 dibandingkan perkiraan 250.000," jelas Research Analyst BNI Sekuritas Maxi Liesyaputra.

Menurut Maxi, pergerakan IHSG akan dipengaruhi oleh data pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tumbuh di atas perkiraan, yakni mencapai 5,44 persen YoY dan 3,72 persen QoQ pada kuartal II 2022. Selain itu Indonesia juga melaporkan cadangan devisa sebesar 132,2 miliar dolar AS pada Juli 2022, turun dibandingkan 136,4 miliar dolar AS pada bulan sebelumnya.

Investor dapat mencermati saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) yang direkomendasikan speculative buy dengan target 8.425/ 8.600 dan stop loss di bawah 7.875. PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) direkomendasikan speculative buy dengan target 725/ 750 dan stop loss di bawah 650. 

Selanjutnya, saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) direkomendasikan buy pada 5.900 - 6.100 dengan target 6.250/ 6.450 dan stop loss di bawah 6.650. Saham PT Medco Energi International Tbk (MEDC) direkomendasikan speculative buy pada target 5.875/ 5.950 dan stop loss di bawah 5.575.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler