Operasional Kereta Api dan Kapal Feri di Hainan China Terganggu Badai Mulan

Badai Mulan telah masuk di dekat Xuwen, Provinsi Guangdong, China.

ANTARA/M. Irfan Ilmie
Badai Mulan telah masuk di dekat Xuwen, Provinsi Guangdong, China.
Red: Nora Azizah

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pelayanan kereta api dan feri di Pulau Hainan ditangguhkan untuk menghindari dampak badai Mulan di wilayah selatan China itu. Badai Mulan telah masuk di dekat Xuwen, Provinsi Guangdong, pada Rabu (10/8/2022) siang.

Baca Juga


Hujan lebat disertai angin kencang di wilayah barat dan barat laut Hainan telah menambah kondisi sulit kepada Provinsi Hainan yang sedang dilanda gelombang baru kasus COVID-19. Topan tersebut diperkirakan menyebabkan hujan lebat lebih besar di wilayah barat Hainan dan curah hujan sedang di wilayah timur.

Namun kekuatan angin akan melemah pada tengah malam, demikian pernyataan Observatorium Meteorologi Hainan. Kota Sanya yang dilanda gelombang baru kasus COVID-19 tidak terkena dampak parah dari topan ketujuh di China sepanjang 2022 ini.

Sebanyak empat penerbangan sewaan dari Bandara Internasional Phoenix, Sanya, yang mengangkut 551 wisatawan, sebelumnya terjebak di Pulau Hainan, telah berhasil diberangkatkan menuju Xian, Chengdu, dan Shanghai, pada Selasa (9/8/2022). Sementara 17 penerbangan lainyang mengangkut 3.385 wisatawan pulang ke Hangzhou, Nanjing, Xian, Shanghai, Changsha, Wuhan, dan Guangzhou telah meninggalkan Sanya pada Rabu, jelas otoritas wisata setempat.

Selain itu pemeriksaan kesehatan secara ketat juga dilakukan dalam pemulangan wisatawan. Para wisatawan yang tidak terdampak COVID-19 di Hainan diperbolehkan mengajukan izin meninggalkan pulau tropis di wilayah China selatan itu dengan menunjukkan hasil tes negatif PCR.

Hainan, dikenal sebagai objek wisata pantai tropis China, memiliki dua bandara internasional di Sanya dan Haikou, serta pelabuhan penyeberangan dari Provinsi Guangdong. Sanya dan Haikou juga terhubung oleh jalur kereta api cepat.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler