Kinerja BRI Group Diproyeksi Bakal Cemerlang hingga Akhir 2022
Mirae Sekuritas menargetkan saham BRI di harga Rp 5.350 per saham.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tingkat profitabilitas atau kemampuan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dalam mencetak laba sepanjang semester I 2022 melesat signifikan. Hal ini tercermin dari rasio tingkat pengembalian berdasarkan aset atau Return on Asset (ROA) dan tingkat pengembalian berdasarkan ekuitas atau Return on Equity (ROE).
Mengutip laporan keuangan yang telah dipublikasikan perusahaan, ROE BRI (secara konsolidasi) per Juni 2022 sebesar 17,48 persen atau naik dibandingkan dengan ROE periode yang sama tahun lalu 10,98 persen. Pada periode yang sama ROA BRI (konsolidasian) tercatat 3 persen, naik dibandingkan dengan ROA kuartal II 2021 sebesar 1,61 persen.
Head of Research Samuel Sekuritas Suria Dharma mengatakan tingkat profitabilitas BRI dalam kondisi yang baik. “Tahun ini perkiraan saya [BRI] akan mencatatkan all time high net profit,” kata Suria dalam keterangannya berdasarkan rilis yang diterima, Ahad (14/8/2022).
Meningkatnya kemampuan BRI dalam mencetak laba tidak terlepas dari pertumbuhan kredit, menjaga beban dana, dan menurunnya biaya provisi. Sebagaimana diketahui per Juni 2022, laba bersih BRI secara konsolidasi naik 98,38 persen secara year on year (yoy) menjadi Rp 24,88 triliun.
Bila dibedah lebih lanjut, BRI bersama anak usaha menyalurkan kredit sebesar Rp 1.104,79 triliun atau naik 8,75 persen yoy. Penyaluran kredit kepada seluruh segmen pinjaman tercatat tumbuh positif, dengan penopang utama adalah segmen mikro yang naik 15,07 persen yoy.
Selanjutnya, kredit konsumer tumbuh 5,27 persen yoy, korporasi naik 3,76 persen yoy, serta segmen kecil dan menengah bertambah 2,71 persen yoy. Adapun, portofolio kredit UMKM perseroan tumbuh 9,81 persen yoy. Meningkatnya fungsi intermediasi emiten bank bersandi BBRI ini berkontribusi positif terhadap pendapatan bunga yang naik 9,9 persen yoy. Sementara itu, beban bunga turun 18,3 persen yoy.
Sementara itu dari sisi penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK), BRI mencatatkan pertumbuhan 3,70 persen yoy, menjadi Rp 1.136,98 triliun, dengan penopang utama giro dan tabungan yang tumbuh 13,38 persen yoy. Hasilnya, rasio dana murah atau Current Account Savings Accounts (CASA) bank naik menjadi 65,12 persen.
Berkaca dari kinerja BRI pada paruh pertama tahun ini, Mirae Asset Sekuritas merekomendasikan saham BBRI dengan target harga Rp 5.350 per saham.
“Karena hasil paruh pertama 2022 BBRI sesuai dengan perkiraan, kami mempertahankan rekomendasi beli dengan TP [target price] tidak berubah sebesar Rp5.350, berdasarkan target P/B 2,5x,” kata Analis Mirae Asset Sekuritas Handiman Soetoyo.
Handiman menuturkan kinerja BBRI ke depan masih sangat mungkin bertumbuh di tengah pelonggaran mobilitas masyarakat, sehingga hal tersebut dapat membantu bisnis perseroan bangkit kembali.
“Oleh karena itu, kami berharap BBRI dapat terus membukukan pertumbuhan kredit yang lebih kuat ke depan dan meningkatkan kualitas asetnya,” pungkasnya.