Golkar Yakin KIB Usung Airlangga Sebagai Capres

Sudah ada komitmen jelas KIB untuk membahas bersama terkait siapa yang diusung.

Istimewa
Firman Soebagyo mengaku, optimis Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, akan diusung Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) sebagai calon presiden (capres).
Rep: Febrianto Adi Saputro Red: Agus Yulianto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Firman Soebagyo, mengaku, optimis Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, akan diusung Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) sebagai calon presiden (capres). Menurutnya, hal itu bisa saja terjadi mengingat politik dinamis. 


"Kita harus yakin, semua harus yakin karena politik itu dinamis oleh karena itu saya yakin bahwa beliau bertiga itu selalu berkomunikasi secara intensif," kata Firman di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (16/4).

Firman menegaskan, sejak awal partainya konsisten dengan keputusan munas yang memutuskan Airlangga sebagai satu-satunya capres dari Partai Golkar. Keputusan munas tersebut tidak bisa dianulir. 

"Kecuali kalau nanti keputusan politik lain itu adalah Pak Airlangga punya hak prerogatif untuk menentukan pada akhirnya di 2024 nanti seperti apa keputusan dan kebijakannya," ujarnya.

Sebelumnya Partai Golkar, PAN, dan PPP sepakat untuk membentuk Koalisi Indonesia Bersatu. Saat ini diketahui KIB belum membahas pasangan capres dan tengah mematangkan platform.

"Visi misi itu adalah bentuk tindaklanjut daripada dari pertemuan-pertemuan sebelumnya yang ada di Senayan," ujarnya.

Sementara itu jika ada partai  anggota KIB yang mendukung calon lain di luar KIB menurutnya hal itu hak dari masing masing partai. Namun, dia memastikan, sudah ada komitmen yang jelas dari koalisi untuk membahas bersama terkait siapa yang akan diusung.

"Bahwa nanti untuk menentukan calon presiden dan calon wakil presiden akan dibicarakan di antara koalisi KIB oleh karena itu wacana-wacana itu ya biasa aja jadi tidak perlu di khawatirkan karena tentunya beliau pak Airlangga, Pak Soeharso, dan Pak Zulkifili sudah tahu arah kebijakan politik yang akan ditentukan kedepan," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler