Sleman Target Penurunan Stunting Sampai Lima Persen
Kondisi stunting di Kabupaten Sleman memang terus turun.
REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Bupati Sleman, Kustini Purnomo, turut mendorong kontribusi bidan-bidan di Kabupaten Sleman dalam percepatan penurunan stunting. Itu disampaikan ketika menghadiri rapat kerja Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Cabang Kabupaten Sleman.
Terlebih, saat ini Pemkab Sleman memang sedang menaruh perhatian dalam penurunan stunting. Adapun kondisi stunting di Kabupaten Sleman memang terus turun. Malah, pada 2021 dari target penurunan prevalensi stunting Sleman di angka 16 persen.
Jika merujuk kepada Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) target penurunan prevalensi stunting secara nasional berada pada 24,4 persen. Itu berarti target penurunan prevalensi stunting Kabupaten Sleman sudah di bawah target nasional.
Namun, Kustini menekankan, penurunan angka stunting yang ada selama ini tidak boleh membuat Pemkab Sleman berhenti melakukan upaya-upaya lain. Saat ini, ia mengungkapkan, menurunkan lagi prevalensi stunting jadi 14 persen pada 2024.
Komitmen tersebut direalisasikan dalam berbagai upaya-upaya. Seperti penetapan sejumlah regulasi antara lain diterbitkannya Peraturan Bupati Sleman Nomor 22.1 Tahun 2021 tentang Percepatan Penanggulangan Stunting yang Terintegrasi.
"Tujuannya, menurunnya angka balita stunting di Kabupaten Sleman di bawah lima persen pada 2026," kata Kustini, Kamis (18/8/2022).
Selain itu, lanjut Kustini, Pemkab Sleman membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Sleman. Yang mana, ditetapkan dengan Keputusan Bupati Sleman Nomor 12.3 Tahun 2022 dan tim ini diketuai oleh Wakil Bupati, Danang Maharsa.
Kustini menyebut, langkah tersebut merupakan sebagian dari banyak langkah yang dilakukan dalam percepatan penurunan stunting. Maka itu, ia berharap, IBI dapat pula berkolaborasi dan bersinergi ke upaya-upaya akselerasi penurunan stunting.
Dalam sambutannya, Kustini menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya rapat kerja IBI Sleman sebagai bagian memfasilitasi berbagai dinamika yang terjadi di organisasi. Ia berharap, IBI Cabang Sleman dapat terus meningkatkan solidaritas.
"Juga kapasitas guna menyikapi berbagai isu maupun problematika kesehatan di masyarakat," ujar Kustini.
Dalam laporannya, perwakilan pengurus IBI Cabang Sleman, Ernawati menuturkan, rapat kerja yang diselenggarakan di Kantor Bappeda Sleman itu diikuti sebanyak 150 peserta. Terdiri dari pengurus tingkat cabang sampai ranting di Sleman.
Ernawati mengungkapkan, agenda rapat kerja IBI ini dimaksudkan untuk melakukan evaluasi terhadap program-program IBI Cabang Sleman selama ini. Sekaligus, lanjut Ernawati, membahas isu-isu penting terkait pelayanan kepada masyarakat.
"Rapat kerja juga membahas isu-isu kebijakan pemerintah daerah," kata Ernawati.