Ulang Tahun ke-61, Aset Bankjatim Diklaim Tembus Rp 108,93 Triliun
Kinerja Bankjatim disebut melonjak pesat dalam lima tahun terakhir
REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pada ulang tahunnya yang ke-61 PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (bankjatim) bertekad untuk selalu responsif dalam memberikan layanan, menciptakan inovasi, serta meningkatkan kinerja keuangan dengan mengusung semboyan “Sat Set Wat Wet.” Direktur Utama bankjatim Busrul Iman menyampaikan, di usianya yang ke-61 tahun, perusahaan terus mencatatkan pertumbuhan kinerja, terutama dalam lima tahun terakhir.
"Kinerja yang terus tumbuh selama lima tahun terakhir juga menjadi bukti bahwa bankjatim dapat menjawab tantangan yang cukup berat beberapa tahun ke belakang," kata Busrul, Ahad (21/8).
Busrul menjelaskan, dalam lima tahun terakhir, aset bankjatim tumbuh dari Rp 51,52 triliun pada 2017, menjadi Rp 100,23 triliun pada 2021. Begitupun Dana Pihak Ketiga (DPK) yang tumbuh dari Rp 39,84 triliun pada 2017 menjadi Rp 83,20 triliun pada 2021. Kemudian kredit bankjatim tumbuh dari Rp 31,75 triliun pada 2017 menjadi Rp 42,75 triliun pada 2021.
Busrul melanjutkan, untuk kinerja keuangan bankjatim pada semester I 2022 juga menunjukkan performa yang bagus bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (YoY). Berdasarkan kinerja Juni 2022, bankjatim mampu mencatatkan aset sebesar Rp. 108,93 triliun atau tumbuh 14,08 persen (YoY).
Sedangkan laba bersih bankjatim tercatat Rp. 815 miliar atau tumbuh 1,49 persen (YoY). Pencapaian tersebut didukung pertumbuhan variabel seperti Dana Pihak Ketiga (DPK) bankjatim yang mencatatkan pertumbuhan 16,41 persen (YoY) yaitu sebesar Rp. 94,90 triliun. Sedangkan dari sisi pembiayaan, bankjatim mencatatkan pertumbuhan kredit mencapai 2,21 persen (YoY) atau sebesar Rp. 43,54 Triliun.
"Semoga ke depan bankjatim mampu mewujudkan impian untuk menjadi BPD nomor 1 di Indonesia”, harap Busrul. Pada tahun ini tagline HUT kita bertema Sat Set Wat Wet, yang merupakan semangat kita untuk lebih responsif dan tanggap dalam menyongsong perubahan yang cepat pada era digital saat ini," ujar Busrul.
Gubernur Jawa Timur Ibu Khofifah Indar Parawansa menjelaskan, kondisi global saat ini sedang tidak baik-baik saja. Dimana terdapat potensi krisis energi, krisis pangan, dan krisis ekonomi. Khofifah pun mengingatkan bankjatim yang bergerak di bidang keuangan untuk tetap waspada dalam menjalankan bisnisnya.
"Slogan sat set wat wet yang berarti cekatan wajib dibarengi dengan kehati-hatian atau lebih prudent dalam menjalankan fungsinya sebagai lokomotif pembangunan di Jawa Timur," kata Khofifah.