Migran Mesir Diizinkan Berlabuh di Italia Usai Tertahan 10 Hari di Laut
Badan amal Spanyol Open Arms pada 17 Agustus menyelamatkan 101 migran.
REPUBLIKA.CO.ID, SISILIA -- Para migran di atas kapal penyelamat Open Arms Uno bersorak, memeluk anggota kru, dan menari dengan gembira pada Jumat (27/8/2022). Mereka diberitahu akan diizinkan untuk turun di pelabuhan Messina Italia.
Mereka telah menghabiskan setidaknya 10 hari di laut. "Saya sangat senang karena akhirnya saya bisa melihat saudara laki-laki saya. Sungguh luar biasa," ujar Salah berusia 23 tahun yang menjadi salah satu dari 99 migran di dalam perahu itu.
Badan amal Spanyol Open Arms pada 17 Agustus menyelamatkan 101 migran, kebanyakan pria Mesir, di sebuah perahu kayu reyot di lepas pantai Tunisia. Mereka telah terombang-ambing setidaknya selama satu hari.
Seorang pria yang membutuhkan perhatian medis mendesak diizinkan turun di Italia bersama rekannya. Namun, sisanya diberitahu untuk tetap berada di atas kapal penyelamat sementara kapal itu meminta izin berlabuh.
Secara resmi organisasi amal itu telah meminta berlabuh di pelabuhan dari otoritas Italia seminggu yang lalu. Koordinator pencarian dan penyelamatan David Llado mengatakan pada Kamis (26/8/2022), bahwa penantian panjang telah menyebabkan ketegangan ketika keputusasaan para migran meningkat.
Open Arms yang sebagian besar didanai oleh kontribusi swasta kecil telah menyelamatkan ribuan migran di laut sejak mulai beroperasi pada 2015. Namun, mereka perlu memiliki izin untuk membawa migran yang diselamatkan berlabuh di daratan.