Tiga Faktor yang Sering Dilupakan, Tapi Bisa Mendatangkan Rezeki
Allah SWT telah menetapkan rezeki bagi setiap hamba-Nya.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Allah SWT telah menetapkan rezeki bagi setiap hamba-Nya. Maka seorang hamba tinggal menjemput rezeki tersebut dengan berbagai upaya yang tidak melanggar ketentuan syariat. Meski telah ditetapkan, seorang hamba juga bisa mengharapkan tambahan rezeki kepada Allah SWT.
Setidaknya ada tiga faktor yang mendatangkan rezeki kepada seorang Muslim. Faktor pertama ialah permohonan ampunan atau bertobat. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam Alquran Surah Nuh ayat 10-12.
Allah SWT berfirman, "Maka aku berkata (kepada mereka), "Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu, Sungguh, Dia Maha Pengampun, niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu, dan Dia memperbanyak harta dan anak-anakmu, dan mengadakan kebun-kebun untukmu dan mengadakan sungai-sungai untukmu."
Faktor utama melimpahnya rezeki adalah takwa kepada Allah SWT. Karena itu, bertobatlah kepada Allah SWT atas dosa-dosa yang dilakukan, dan jangan batasi diri dengan hanya minta ampun secara lisan. Sebab, tobat yang sebenar-benarnya adalah yang istiqomah dalam ketakwaan, dan ini adalah salah satu sumber rezeki yang paling besar.
Allah SWT berfirman, "...Siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan jalan keluar untuknya, Dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka. Dan siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu." (QS At-Thalaq ayat 2-3)
Faktor kedua, adalah ketika seorang Muslim mengeluarkan atau membelanjakan hartanya di jalan Allah SWT. Hal ini berdasarkan pada firman Allah SWT:
"Katakanlah, "Sungguh, Tuhanku melapangkan rezeki dan membatasinya bagi siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya.” Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dialah pemberi rezeki yang terbaik." (QS Saba' ayat 39)
Selain itu, Allah SWT juga berfirman, "Dan barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka akan mendapatkan di bumi ini tempat hijrah yang luas dan (rezeki) yang banyak. Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah karena Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh, pahalanya telah ditetapkan di sisi Allah. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang." (QS An-Nisa ayat 100)
Faktor ketiga, yaitu silaturahim. Dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah, dia mendengar bahwa Rasulullah SAW berkata, "Siapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaknya ia menyambung silaturahim. (HR Bukhari)