Pria Prancis Jadi Mualaf Setelah Merasakan Islam Agama Penuh Kasih Sayang

Emile mengatakan harus banyak belajar tentang Islam.

IHA Photo
Pria asal Strasbourg, Prancis, Emile Zehnder (85 tahun) berbicara sambil memegang tasbih di Elazıg, Turki timur, 26 Agustus 2022. Ia mengaku senang menjadi seorang Muslim.
Rep: Meiliza Laveda Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, STRASBOURG -- Pria asal Strasbourg, Prancis, Emile Zehnder (85 tahun) masuk Islam setelah merasakan kebersamaan di Turki. Ini bermula saat dia ditinggal oleh mendiang istrinya sejak sembilan tahun lalu.


Kemudian dia meminta tetangganya, Enver dan Halide Kodat yang berasal dari Elazig, Turki untuk membawa dirinya ke negara yang dipimpin oleh Recep Tayyip Erdogan itu. Pasangan Kodat tidak menolak permintaan Emile dan membawanya berlibur ke Turki.

Untuk pertama kalinya, mereka pergi ke situs bersejarah di Istanbul dan datang ke kampung halaman Kodat di Elaz. Emile mengaku dia disambut dengan baik selama perjalanannya di Turki.

Ini membawa Emile tiba-tiba mengatakan bahwa dia ingin menjadi seorang Muslim. Mendengar permintaan itu, Enver terkejut sekaligus bahagia. Dia segera pergi ke Kantor Mufti Provinsi.

Setelah upacara konversi diadakan di gedung Mufti, Wakil Mufti Provinsi Özer Cömert memberi tahu Emile tentang prinsip-prinsip dasar Islam. Setelah itu, Emile menjadi seorang Muslim dengan mengucapkan syahadat dan rukun Islam di hadapan para saksi dan mengambil nama Emin.

Emin Zehnder mengaku senang menjadi seorang Muslim. Dia mengatakan ke depannya, dia harus banyak belajar tentang Islam. Dukungan yang diberikan oleh tetangga Turki dan Muslimnya di Prancis setelah istrinya meninggal juga membuat dirinya terkesan tentang Islam.

“Setelah istri saya meninggal, saya menemukan ketulusan ke mana pun saya pergi bahwa Muslim benar-benar satu untuk semua. Oleh karena itu, saya memilih menjadi Muslim. Sebelumnya, saya tidak mempunyai pengetahuan banyak tentang Islam,” kata Emin.

“Setelah istri saya meninggal, saya mulai lebih banyak menghabiskan waktu dengan tetangga saya. Mereka juga banyak mendukung saya. Setelah itu, saya ingin belajar lebih banyak tentang Islam. Fakta bahwa orang Turki saling mendukung di Prancis juga sangat mengesankan saya," tambahnya.

Dikutip Daily Sabah, Senin (29/8/2022), berdasarkan pengalamannya dengan tetangga Muslimnya dan perjalanannya ke Turki dia membuat kesimpulan Islam adalah agama yang penuh kasih sayang. “Saya baru saja masuk Islam. Saya belajar perlahan. Saya masih harus banyak belajar. Saya akan belajar lebih banyak dari waktu ke waktu,” ucapnya.

https://www.dailysabah.com/life/religion/frenchman-converts-to-islam-citing-sense-of-community-in-turkiye

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler