BNPB Imbau Warga Waspadai Hujan Intensitas Tinggi Berdurasi Lebih dari Satu Jam

BMKG memprakirakan potensi hujan intensitas lebat disertai angin kencang sepekan ini.

pixabay
Ilustrasi Hujan Petir
Rep: RR Laeny Sulistyawati Red: Agus raharjo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BNPB) mengimbau masyarakat di daerah yang berpotensi mengalami hujan lebat supaya waspada. Diantaranya melihat kondisi jika hujan telah mengguyur lebih dari satu jam.

Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengutip prediksi cuaca pekan ini dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bahwa sejumlah daerah berpotensi hujan dengan intensitas lebih tinggi dibanding pekan sebelumnya. Daerah-daerah tersebut antara lain di Bengkulu bagian selatan, Lampung barat bagian utara, sebagian besar Kalimantan Tengah, Sulawesi, dan sebagian besar Papua Barat dan selatan.

Baca Juga


"Ada satu kondisi yang menjadi dasar kesiapsiagaan masyarakat yaitu kalau hujan terjadi lebih dari satu jam, lihat keluar rumah," ujarnya di konferensi virtual, Selasa (30/8/2022).

Ia menjelaskan, kalau hujan terjadi saat siang hari dan tidak bisa melihat objek sejauh 50 meter maka artinya hujan di level sangat deras. Atau kalau hujan terjadi di malam hari kemudian ketika diterangi dengan senter dan tidak bisa melihat objek maka artinya hujan sudah sangat lebat.

Kalau kondisinya seperti itu, dia melanjutkan, artinya debit air terkumpul di hulu. Kemudian, besar kemungkinan akan terjadi banjir bandang atau tanah longsor. "Sehingga, nasyarakat di daerah aliran sungai atau yang tinggal di tebing supaya inisiatif evakuasi sementara dari daerah yang jauh dari daerah aliran sungai atau jauh dari lereng tebing. Ini untuk penyelamatan jiwa dan menghindari segala kemungkinan," ujarnya.

Kemudian, ia meminta setelah hujan reda jangan langsung kembali ke rumah. Masyarakat diminta tunggu dulu antara satu hingga tiga jam setelah hujan berhenti. Tujuannya untuk pastikan debit air tidak meluap karena biasanya sungai-sungai yang panjang seperti Kalimantan membutuhkan waktu untuk sampai ke hilir.

"Kalau tidak ada kejadian apa-apa baru kembali ke rumah," ujarnya. Ia meminta masyarakat supaya waspada harus namun jangan takut. Karena kalau merasa waspada akan berujung pada siap siaga sedangkan kalau merasa takut bisa menjadi panik.

"Kenali gejalanya dengan evakuasi atau memanfaatkan waktu," katanya. Sebelumnya, BMKG menjelaskan, hasil analisis kondisi dinamika atmosfer terkini menunjukkan adanya potensi belokan dan perlambatan angin yang dapat meningkatkan pola konvektifitas, diprediksi aktifnya fenomena MJO, aktifnya Gelombang Rossby yang dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia dalam beberapa hari ke depan.

"Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG memprakirakan potensi curah hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang untuk periode 28 Agustus-3 September 2022," ujar BMKG seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Sabtu (27/8/2022).

BMKG menyebutkan potensi curah hujan dengan intensitas lebat dapat terjadi di wilayah sebagai berikut:

1.Aceh
2.Sumatra Utara
3.Sumatra Barat
4.Riau
5.Kep Riau
6.Jambi
7.Bengkulu
8.Sumatra Selatan
9.Kep Bangka Belitung
10.Lampung
11.Kalimantan Barat
12.Kalimantan Tengah
13.Kalimantan Timur
14.Kalimantan Utara
15.Kalimantan Selatan
16.Sulawesi Tenggara
17.Sulawesi Barat
18.Sulawesi Tengah
19.Sulawesi Selatan
20.Maluku Utara
21.Maluku
22.Papua Barat
23.Papua.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler