Penerbang Berkostum Penari Soreng Tandai Pembukaan Kejuaraan Paralayang Telomoyo Cup VI
Kejuaraan terbuka paralayang diikuti seorang pilot asal mancanegara.
REPUBLIKA.CO.ID,UNGARAN -- Fun Flay berkostum penari Soreng mengawali terbang untuk menandai pembukaan Kejuaraan Terbuka Paralayang yang digelar dalam rangkaian Teolmoyo Cup VI 2022, di Gunung Gajah, Desa Nogosaren, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Ahad (4/9).
Usai seremoni pembukaan yang dilakukan oleh Bupati Semarang, H Ngesti Nugraha, dua orang pilot –sebutan untuk atlit paralayang— mengawali terbang dengan lepas landas dari puncak Gunung Gajah.
Uniknya mereka tidak mengenakan kostum umumnya para pilot olahraga paralayang, namun mengenakan kostum penari Soreng, sebuah kesenian tradisional yang dilestarikan masyarakat di Desa Nogosaren atau venue kejuaraan terbuka salah satu disiplin olahraga dirgantara ini.
Setelah beberapa menit melakukan fun fly, para pilot berkostum penari Soreng ini melakukan pendaratan di lapangan Desa Rowoboni, yang berlokasi di Dusun Muncul, Desa Rowoboni, Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang.
Ketua Panitia Telomoyo Cup VI 2022, Haryo Yudiantoro mengatakan, kejuaraan terbuka paralayang –yang untuk kali pertama digelar bersamaan dengan penyelenggaraan Telomoyo Cup-- ini diikuti tak kurang 58 peserta yang berasal dari delapan provinsi.
Kejuaraan terbuka paralayang yang akan berlangsung selama sepekan ini juga diikuti seorang pilot asal mancanegara. “Di antara 58 peserta ada satu peserta dari negara Swiss, Suby Lutolf,” jelasnya.
Ia berharap, keikutsertaan pilot dari Swiss ini akan lebih mengenalkan Gunung Gajah sebagai salah satu venue olahraga paralayang terbaik di tanah air sekaligus juga spot wisata olahraga dirgantara yang cukup menantang.
“Terlebih penyelenggaraan Telomoyo Cup VI 2022 ini menjadi momentum untuk menggairahkan wisata olahraga dirgantara sekaligus membangkitkan kembali ekonomi di sektor pariwisata dan UMKM yang ada di Kabupaten Semarang, setelah dua tahun pandemi,” tegasnya.
Bupati Semarang, H Ngesti Nugraha beharap, kejuaran terbuka paralayang ini akan semakin menggairahkan ekosistem pariwisata di daerahnya. Apalagi kawasan Gunung Gajah merupakan spot wisata olahraga dirgantara yang sangat lengkap.
Selain representatif untuk olahraga paralayang juga representatif untuk olahraga gantole. “Pemerintah Kabupaten Semarang sangat mendukung pengembangan olahraga dirgantara sekaligus sport tourism di kawasan Gunung Gajah ini,” tegasnya.
Sementara itu Wakil Asisten Potensi Dirgantara (Waaspotdirga) KSAU, Marsekal Madya Tyas Nur Adi yang hadir dalam pembukaan kejuaran terbuka ini menyampaikan, Bukit Gajah merupakan salah satu venue olahraga paralayang terbaik di Indonesia.
Karena itu, kawasan ini sangat potensial untuk dikembangkan sebagai destinasi sport tourism untuk olahraga dirgantara. “Sehingga dampaknya akan mampu memberdayakan perekonomian serta kesejahteraan warga setempat,” jelasnya.