Alqaeda Rilis Video Pekerja PBB yang Diculik Enam Bulan Lalu
Akam Sofyol Anam merupakan direktur Kantor Pengamanan dan Keamanan di Yaman.
REPUBLIKA.CO.ID, SANA'A -- Kelompok Alqaeda di Yaman pada Sabtu (3/9/2022) telah merilis sebuah video seorang pekerja PBB yang diculik lebih dari enam bulan lalu. Menurut sebuah laporan oleh SITE Intelligence Group yang berbasis di AS, video tersebut direkam pada 9 Agustus dan dirilis oleh Kelompok Alqaeda di Semenanjung Arab atau AQAP.
Video tersebut menampilkan seorang pekerja PBB yaitu Akam Sofyol Anam. SITE mengidentifikasi Anam sebagai warga negara Bangladesh. Anam merupakan direktur Kantor Pengamanan dan Keamanan di Yaman.
Anam bersama empat rekannya diculik pada 11 Februari saat melakukan misi lapangan di provinsi selatan Abyan. SITE melaporkan, Anam mengalami masalah kesehatan yang serius, mencakup masalah jantung yang membutuhkan dukungan medis dan rawat inap.
"PBB, komunitas internasional, organisasi kemanusiaan, untuk memenuhi tuntutan para penculik saya," ujar Anam dilansir Middle East Monitor, Senin (5/9/2022).
Pada saat penculikan Anam dan rekannya, juru bicara PBB Eri Kaneko mengatakan, PBB berhubungan erat dengan pihak berwenang untuk mengamankan pembebasan mereka.
Rekaman yang dirilis oleh AQAP muncul lebih dari seminggu sejak separatis selatan yang didukung Uni Emirate Arab (UEA), Dewan Transisi Selatan (STC) mengumumkan operasi militer baru di Provinsi Abyan untuk membersihkannya dari organisasi teroris.
Langkah yang dilakukan STC ini bertujuan untuk memperluas kehadiran mereka di Abyan. STC mendapatkan keuntungan di Provinsi Shabwa yang kaya minyak, ketika melawan pasukan Partai Islah yang berperang atas nama pemerintah Yaman yang berbasis di Saudi dan diakui secara internasional.
Provinsi Shabwa juga telah menjadi benteng AQAP selama bertahun-tahun. Dalam beberapa bulan terakhir telah terjadi peningkatan serangan yang dilakukan oleh AQAP terhadap pasukan yang berafiliasi dengan STC. Menurut situs web South24, peningkatan serangan AQAP dapat diartikan sebagai reaksi terhadap penurunan kehadiran Partai Islah di provinsi tersebut.