Italia Berencana Matikan Pemanas Selama Musim Dingin
Sebelum perang Ukraina, Italia mengimpor sekitar 40 persen gas dari Rusia.
REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Italia berencana mematikan pemanas di rumah dan bisnis selama musim dingin sebagai upaya memotong penggunaan gas dan mengurangi risiko yang ditimbulkan tertahannya aliran gas dari Rusia. Sebelum perang Ukraina, Italia mengimpor sekitar 40 persen gas dari Rusia.
Namun, Roma bergerak dengan cepat mencari pasokan alternatif dan mengurangi ketergantungan pada Rusia. Dalam rencana yang pemerintah umumkan Selasa (6/9/2022) suhu di blok-blok apartemen dan gedung publik lainnya akan diatur sekitar 19 derajat Celsius, satu Celsius lebih rendah dari sebelumnya. Industri akan ditetapkan 17 derajat Celsius.
Jam penggunaan pemanas juga dibatasi satu jam setiap harinya. Pemerintah Italia juga sedang berbicara dengan kelompok lobi Confindustria agar industri setuju mengurangi konsumsi gasnya secara sukarela.
Italia berharap pembatasan ini akan memotong konsumsi gas 3,2 miliar meter kubik dari periode Agustus sampai Maret. Kemudian memotong 2,1 miliar meter kubik dengan menggunakan pasokan bahan bakar alternatif untuk listrik.
Pemerintah dapat menambah kebijakan lain untuk mendorong pengguna individu dan bisnis dalam mengurangi konsumsi gasnya. Artinya permintaan dapat turun 15 persen, sesuai dengan rencana Uni Eropa.
Dalam dokumen rencana itu disebutkan sejak pada bulan September ini Italia mengisi 83 persen tanki gasnya. Italia menimbun cukup banyak gas untuk bulan-bulan yang lebih dingin.