Ditargetkan Beroperasi 2023, Bandara Kediri Bisa Layani Umroh
IHRAM.CO.ID, JAKARTA — Anak usaha PT Gudang Garam Tbk yakni PT Surya Dhoho Investama tengah membangun Bandara Kediri yang ditargetkan beroperasi pada akhir 2023. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan bandara tersebut nantinya bisa melayani penerbangan umroh.
“Diharapkan bandara yang memiliki landasan pacu hingga tiga ribu meter maka Boeing 777 bisa mendarat. Ini bisa memudahkan penerbangan haji dan umroh dari sini,” kata Budi dalam konferensi video, Rabu (7/9/2022).
Budi menuturkan beberapa maskapai sudah tertarik untuk membuka penerbangan umroh dari Bandara Kediri. Maskapai tersebut yakni Garuda Indonesia dan Batik Air.
“Garuda dan Batik sudah lirik-lirik boleh ga ke sana (Bandara Kediri). Kita tahu Kediri dan sekitarnya banyak yang umroh dan tidak perlu jauh ke Surabaya dan Jakarta,” jelas Budi.
Budi meminta PT Suryo Dhaha Investama dan PT Angkasa Pura (AP) I (Persero) yang melakukan kerja sama operasi (KSO) pada proyek pembangunan Bandara Baru Kediri tersebut selalu memperhatikan aspek keselamatan. Begitu juga aspek keamanan dan penerbangan.
Kementerian Perhubungan juga sudah menandatangani perjanjian kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) yang diprakarsai badan usaha (KPBU unsolicited) Bandara Baru Kediri resmi ditandatangani. Bandara di Kediri, Jawa Timur tersebut menjadi bandara pertama di Indonesia yang dibangun dengan pembiayaan swasta murni tanpa menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengapresiasi proyek tersebut. “Ini momen bersejarah karena menjadi perjanjian KPBU unsolicited pertama di Indonesia,” tutur Luhut.
Luhut yakin kehadiran bandara tersebut dapat memberikan dampak yang besar bagi daerah setempat. Terlebih nantinya akan dibangun jalan tol yang semakin membuat kondisi perekonomian di sekitar meningkat.
Total nilai investasi bandara tersebut mencapai Rp 10,8 triliun. Pemerinciannya, Rp 6,6 triliun pada tahap I, lalu sebesar Rp 1,2 triliun pada tahap II, dan Rp 3 triliun pada tahap III.
Dengan pembangunan tersebut, kapasitas penumpang bandara untuk tahap pertama mampu menampung 1,5 juta penumpang per tahun. Lalu tahap kedua 4,5 juta penumpang per tahun dan tahap ketiga 10 juta penumpang per tahun.