BI Dorong Tiga Strategi Penguatan Ekonomi Syariah di Jawa
Ekonomi syariah telah tumbuh sangat signifikan dalam sembilan tahun terakhir
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia terus berkomitmen menjadikan ekonomi syariah sebagai instrumen kebijakan pro pertumbuhan Ekonomi. Gubernur BI, Perry Warjiyo mengatakan ekonomi syariah telah tumbuh sangat signifikan dalam sembilan tahun terakhir sejak Festival Ekonomi Syariah pertama digelar BI.
"Setelah sembilan tahun kita majukan ekonomi syariah Indonesia menuju global, ada tiga yang mau kita fokuskan," katanya dalam Pembukaan Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Jawa, yang digelar hybrid di Surabaya, Kamis (8/9/2022).
Akselerasi ekonomi syariah, khususnya di wilayah Jawa, kata Perry, untuk pemulihan ekonomi yang inklusif dapat diwujudkan melalui implementasi tiga langkah utama. Pertama, inisiasi program Hilirisasi Produk Rempah dengan fokus pada inkubasi hingga ekspor guna mendorong UMKM menembus pasar produk halal dunia (Go Global).
Kedua, kerja sama pemasaran produk-produk halal melalui e-commerce dengan kanal pembayaran melalui QRIS dan BI Fast (Go Digital). Ketiga, peran pesantren dalam mendukung produksi pertanian dan hortikultura guna mendukung ketahanan pangan melalui Social Partnership for Food Security (Go Agriculture).
Perry menyampaikan, BI secara kontinyu melakukan berbagai program pengembangan ekonomi dan keuangan syariah melalui sinergi dan kolaborasi bersama. Seluruh pihak secara berjamaah mengembangkan eksyar termasuk memfokuskan kegiatan yang lebih berdampak terhadap capaian yang diharapkan.
Dalam hal ini, Jawa Timur sebagai salah satu pemasok rempah-rempah terbesar di dunia, memerlukan upaya refocusing dalam pengembangannya. Ini dapat dilakukan dengan dukungan digitalisasi melalui QRIS dan BI Fast.
Lebih lanjut, Perry menambahkan, perlunya pengembangan pusat keuangan syariah seperti perbankan dan unit-unit usaha syariah berbarengan dengan keuangan sosial syariah seperti Zakat, Infak dan Sedekah produktif. Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, turut menyampaikan dukungannya dalam mendorong percepatan perluasan ekonomi dan keuangan syariah guna membumikan ekonomi syariah di Jawa Timur.
Khofifah mengungkapkan pengembangan eksyar harus dimulai dengan membangun kapabilitas pelaku usaha eksyar utamanya dari sisi UMKM. Ini dapat diwujudkan melalui program pembinaan, dukungan pembiayaan, serta aspek lainnya.
"Sehingga resonansi pengembangan di tataran eksyar nasional semakin kuat dan berdaya untuk mendorong pemulihan ekonomi yang inklusif," katanya.
FESyar Jawa 2022 mengangkat tema “Sinergi Ekonomi dan Keuangan Syariah Jawa untuk Memperkuat Pemilihan Ekonomi Jawa yang Inklusif". Ini relevan dengan kondisi terkini dan diharapkan mampu meningkatkan peran serta sinergi ekonomi syariah Jawa.
Jawa Timur dapat berperan sebagai outlet ekonomi dan keuangan syariah di level regional khususnya wilayah Jawa. FESyar Jawa merupakan rangkaian kegiatan Road to Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke sembilan yang akan diselenggarakan pada 5-9 Oktober Oktober 2022 di Jakarta.
ISEF akan jadi pamungkas dari dua gelaran FESyar sebelumnya untuk di wilayah Kawasan Timur Indonesia (KTI) dan Sumatera yang diselenggarakan di Provinsi Aceh dan Makassar. Gelaran FESyar Jawa mengangkat tema Ambience History of The Great Walisongo.
Khofifah mengatakan ini sebagai bentuk apresiasi kepada wali songo melalui keindahan nada dan tari. Serta mempersembahkan FESyar sebagai upaya menguatkan nilai-nilai Islam di Jawa.
Rangkaian Fesyar Jawa dilaksanakan secara hybrid, terdiri dari Sharia Forum dan Sharia Fair yang diselenggarakan pada 8-10 September 2022. Adapun kegiatan offline terselenggara di Atrium Tunjungan Plaza 3 dan 6 Surabaya serta terintegrasi dalam satu platform online yang dapat diakses melalui tautan website Fesyar Jawa.