Melakukan Vaksinasi Flu Tahunan Bisa Turunkan Risiko Terkena Strok
Studi ungkap bahwa sering terkena flu bisa tingkatkan risiko strok.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah penelitian terbaru mengungkap bahwa mendapatkan vaksin flu tahunan dapat dikaitkan dengan risiko strok yang lebih rendah. Ini merujuk pada studi yang diterbitkan dalam edisi online Neurology, jurnal medis American Academy of Neurology.
Penulis studi dari University of Alcala Spanyol, Francisco J de Abajo, mengatakan bahwa studi ini telah menunjukkan bahwa terkena flu meningkatkan risiko strok, tetapi dengan mendapat suntikan vaksin flu memiliki risiko strok yang lebih rendah.
“Untuk menentukan apakah ini karena efek perlindungan dari vaksin itu sendiri atau faktor lain, diperlukan lebih banyak penelitian,” kata de Abajo seperti dilansir dari The Brighter Side, Senin (12/9/2022).
Studi tersebut mengamati strok iskemik, yang disebabkan oleh penyumbatan aliran darah ke otak dan merupakan jenis strok yang paling umum. Untuk penelitian ini, para peneliti melihat database perawatan kesehatan di Spanyol dan mengidentifikasi orang-orang yang berusia setidaknya 40 tahun dan mengalami strok pertama selama periode 14 tahun.
Setiap orang yang mengalami strok dibandingkan dengan lima orang dengan usia dan jenis kelamin yang sama. Ada 14.322 orang yang terkena strok dan 71.610 orang yang tidak terkena strok. Kemudian para peneliti melihat apakah orang telah menerima vaksin influenza setidaknya 14 hari sebelum strok atau sebelum tanggal yang sama untuk mereka yang tidak terkena strok.
Hasilnya, sebanyak 41,4 persen dari mereka yang terkena strok telah menerima suntikan flu, dibandingkan dengan 40,5 persen dari mereka yang tidak terkena strok. Tetapi orang-orang yang disuntik cenderung lebih tua dan memiliki kondisi lain seperti tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi yang akan membuat mereka lebih mungkin terkena strok.
Setelah peneliti menyesuaikan faktor-faktor tersebut, mereka menemukan bahwa mereka yang menerima suntikan flu 12 persen lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami strok dibandingkan mereka yang tidak. Para peneliti juga melihat apakah vaksin pneumonia memiliki efek pada risiko strok dan tidak menemukan efek perlindungan.
“Hasil ini adalah alasan lain bagi orang-orang untuk mendapatkan vaksin flu tahunan, terutama jika mereka termasuk pada kelompok yang berisiko strok. Untuk dapat mengurangi risiko strok dengan mengambil tindakan sederhana seperti itu sangat menarik,” kata de Abajo.
Karena penelitian ini bersifat observasional, tidak membuktikan bahwa mendapatkan vaksin flu mengurangi risiko strok. Itu hanya menunjukkan asosiasi. Mungkin ada faktor lain yang tidak diukur yang dapat mempengaruhi risiko strok.
Studi ini didukung oleh Yayasan Penelitian Biomedis Rumah Sakit Universitas Prince of Asturias di Madrid dan Institut Kesehatan Carlos III di Madrid.