Ibu Muslim Target Pasar Halal Potensial di Australia
IHRAM.CO.ID, MELBOURNE -- Kelompok ibu muslim kini menjadi target pasar halal potensial bagi pengusaha di Australia. Sebelumnya, pengusaha Australia menargetkan China untuk memasarkan produk.
Namun, kini pebisnis Australia memilih mengekspor generasi baru produk bersertifikat halal ke Asia Tenggara dan Timur Tengah. Melansir ABC, Rabu (14/9/2022), dua tahun lalu, ketika pandemi melanda dan Betul Turker kehilangan pekerjaannya, dia menyadari kelompok ibu Muslim adalah demografi yang belum dimanfaatkan di daerahnya.
Dia mendirikan toko makanan kesehatan di komunitas Coolaroo yang berkembang pesat dan beragam budaya, di utara Melbourne. Di sini, lebih dari 30 persen penduduk mengidentifikasi diri sebagai Muslim.
"Kami telah melihat peningkatan besar-besaran pada ibu muda yang ingin membeli produk pembersih rendah racun, terutama karena mereka memulai keluarga baru," kata Turker.
Selain itu, banyak ibu muda Muslim yang datang ke tokonya tidak ingin menggunakan produk yang mengandung produk hewani tertentu atau alkohol karena agama mereka tidak mengizinkannya.
Itu sebabnya hampir semua yang dia jual di The Nutrition Corner mulai dari vitamin hingga kosmetik dan produk pembersih adalah vegan, organik, dan bersertifikat halal. Kosmetik halal berarti bahwa bahan-bahan yang mereka gunakan bersertifikat Halal.
Menurut State of the Global Islamic Economy Report terbaru, 1,9 miliar muslim dunia menghabiskan sekitar tiga triliun dolar pada 2021 di sektor makanan, farmasi, kosmetik, mode, perjalanan, dan media serta rekreasi. Angka tersebut meningkat sembilan persen dari tahun sebelumnya. Tidak termasuk sektor keuangan, pengeluaran Muslim diperkirakan mencapai sekitar empat triliun dolar AS pada 2025.
Perusahaan vitamin Blackmores menargetkan satu miliar konsumen pada 2025. Sementara China akan selalu menjadi pasar besar untuk merek vitamin Blackmores. Dua tahun lalu perusahaan mulai mengekspor suplemen bersertifikat halal ke gerai ritel kecil di seluruh Asia Tenggara.
"Ambisi kami adalah menjangkau satu miliar konsumen pada 2025," kata Kepala Eksekutif Blackmores Alastair Symington.
Symington juga melihat ibu Muslim sebagai demografi potensial utama. Pasar luar negeri tempat perusahaan menjual produk bersertifikat halal adalah pasar yang paling cepat berkembang.
"Tahun keuangan lalu, di FY22, Indonesia tumbuh 37 persen, dan kelompok pasar internasional, yang sebagian besar berbasis konsumen ini tumbuh di atas 32 persen," kata dia.
Mendapatkan sertifikasi halal tidak mudah dan setiap negara memiliki aturan yang berbeda. Menurut Austrade, Singapura, Indonesia, dan Malaysia termasuk di antara negara-negara ekspor Australia teratas di mana ada permintaan untuk bersertifikat halal.
Tetapi bisnis lokal juga ingin mengekspor ke negara-negara yang lebih jauh, seperti Arab Saudi dan Uni Emirat Arab. Namun mendapatkan sertifikasi halal tidaklah mudah. Bahkan pemain besar seperti Blackmores menganggapnya sebagai tantangan.
"Prosesnya memakan waktu cukup lama karena perlu mengesahkan fasilitas manufaktur, proses dan inovasi produk serta proses pengembangan produk juga," kata Symington.
Populasi Muslim dunia diproyeksikan mencapai sekitar tiga miliar pada 2060.