Pengamat Nilai Pembangunan Infrastruktur Era Jokowi Tergolong Masif
Adi menilai infrastruktur yang merata adalah pondasi untuk menggerakkan ekonomi.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembangunan di era Presiden Joko Widodo masif. Dosen UIN Syarief Hidayatullah ini mengatakan, pembangunan tersebut juga berdampak bagi masyarakat.
Seperti dilansir dari Antara, Senin (19/9/2022), Adi menilai infrastruktur yang merata adalah pondasi untuk menggerakkan ekonomi. Delapan tahun menjabat sebagai presiden, kata Adi, pembangunan infrastruktur menjadi kunci andalan Jokowi dalam membangun Indonesia.
"Pembangunan Desa jadi salah satu fokus Jokowi dalam membangun daerah 3T (terluar, terdepan, tertinggal), hal ini dikarenakan Indonesia yang sangat luas sehingga Jokowi tidak hanya membangun perkotaan, melainkan juga pedesaan agar masyarakat bisa menjalani kesehariannya dengan lebih layak," kata Adi.
Dalam periode 2015-2022, di Jokowi dibangun Jalan Desa 316,590 km, Jembatan Desa 1.597.529 m, Air Bersih Desa 1.474.544 unit, Irigasi Desa 501.054 unit, Pasar Desa 12.297 unit, serta Posyandu 42.357 unit. "Keberpihakan Jokowi terhadap pembangunan desa perlu diapresiasi, langkah cermat dan cepatnya dalam strategi pembangunan menjadikan Jokowi pemimpin ideal yang dapat memajukan bangsa," ujar dia.
Selain pembangunan desa, dalam periode yang sama Jokowi juga berhasil membangun 1.762,3 km jalan tol, 30 bendungan, 29 bandar udara. Hal ini menjadi capaian yang sangat baik pemerintahan Jokowi dibandingkan pemerintahan sebelumnya.
"Salah satu tulang punggung andalan Jokowi selama ini adalah infrastruktur. Bahkan tingkat kepuasan tinggi terhadap Jokowi didasarkan pada pembangunan infrastruktur, dan tentunya Jokowi memang masif membangun inftrastruktur," ujarnya.