Golongan Manusia yang akan Dinaungi Allah di Hari Kiamat

Tidak ada naungan pada hari kiamat kecuali naungan khusus dari Allah.

Golongan Manusia yang akan Dinaungi Allah di Hari Kiamat
Rep: mgrol135 Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Abu Hurairah melaporkan bahwa Nabi Muhammad berkata: "Ada tujuh orang yang akan Allah naungi di Naungan-Nya pada Hari ketika tidak ada naungan kecuali Naungan-Nya; seorang pemimpin yang adil, seorang pemuda yang tumbuh dalam beribadah kepada Allah Yang Maha Kuasa dan Agung, seorang pria yang hatinya melekat pada masjid, dua orang yang saling mencintai karena Allah bertemu karena Allah dan berpisah karena Allah, seseorang yang diajak berzina oleh wanita cantik dan berposisi tinggi tetapi dia menolak dan mengatakan: 'Saya takut kepada Allah', seseorang yang memberi amal dan menyembunyikannya, hingga tangan kirinya pun tidak tahu apa yang diberikan tangan kanannya dalam amal; dan seseorang yang berzikir kepada Allah dalam kesendirian hingga meneteskan air mata." (HR. Al-Bukhari)

Baca Juga


Kita semua membutuhkan naungan Allah. Berada di bawah naungan Allah berarti dilindungi oleh-Nya dan diberkati oleh-Nya. Kita membutuhkan naungan-Nya dalam kehidupan ini dan di akhirat.

Disebutkan bahwa hari kiamat akan menjadi hari yang sangat berat dan sulit. Pada hari itu semua orang akan khawatir dan akan mencoba mencari perlindungan dan naungan, tetapi tidak ada naungan pada hari itu kecuali naungan khusus dari Allah.

Naungan ini akan diberikan kepada tujuh golongan, sebagai berikut.

1. Penguasa atau pemimpin yang adil

Bisa jadi siapa saja yang memiliki otoritas dan dia menggunakan otoritas ini dengan adil dan adil tanpa pilih kasih atau prasangka. Keadilan adalah perintah Tuhan untuk semua orang; tetapi yang paling kritis adalah melakukan keadilan ketika seseorang memiliki kekuasaan dan otoritas. Lebih sulit, tentu saja, berurusan secara adil dengan mereka yang menunjukkan kebencian dan permusuhan terhadap Anda.

2. Seorang pemuda yang tumbuh dalam ibadah kepada Allah

Beribadah Allah adalah baik untuk semua orang di segala usia dan waktu; tetapi beribadah kepada Allah sejak usia muda memiliki berkah khusus. Banyak orang menjadi bertakwa kepada Allah ketika mereka menjadi tua.

Di usia tua ketika tubuh menjadi lemah, orang mulai memperhatikan spiritualitas. Namun, pemuda yang tumbuh dalam ketaatan kepada Allah membawa kehormatan dan berkah khusus.

3. Seseorang yang hatinya terhubung dengan masjid

Secara harfiah dikatakan bahwa hati tergantung (mu'allaq) di masjid. Imam Malik menjelaskan seseorang yang ketika meninggalkan masjid, berharap untuk segera kembali lagi.

Biasanya hati orang terikat pada pekerjaan, bisnis, dan rumah mereka. Masjid bukanlah prioritas bagi banyak orang. Namun, mereka yang mencintai Rumah Allah dan menjadikannya sebagai prioritas mereka adalah orang-orang yang diberkati dan mereka akan menerima nikmat khusus dari Allah.

4. Dua orang yang saling mencintai karena Allah

Seseorang harus ramah kepada semua orang dan berurusan dengan semua orang dengan cara yang baik dan sopan. Namun, persahabatan karena Allah, karena alasan ketakwaan dan kebaikan adalah persahabatan yang sangat diberkati.

Ini adalah persahabatan yang tulus dan ketika dua orang atau lebih menjadi terikat satu sama lain demi Allah, mereka membawa banyak kebaikan bagi diri mereka sendiri dan orang-orang di sekitar mereka. Ini adalah jenis persahabatan yang menghasilkan kebaikan di dunia dan terutama diberkati oleh Allah.

5. Seseorang dengan karakter moral yang solid

Rasulullah mencontohkan karakter yang kukuh ini. Dia mengatakan seorang pria tergoda untuk hubungan terlarang dengan seorang wanita yang cantik dan kaya, berpengaruh atau dari keluarga bergengsi dan dia menolak.

Imam Ibnu Hajar mengatakan bahwa ini tidak terbatas pada seorang pria saja yang tergoda oleh seorang wanita; itu juga berlaku untuk seorang wanita yang mungkin tergoda oleh seorang pria yang sangat cantik, kuat dan kaya dan dia menolak dan berkata "Aku takut kepada Allah."

Dibutuhkan banyak kekuatan moral untuk menolak godaan ketika pasangan lain itu menarik, kaya, dan tidak hanya menyetujui tetapi juga persuasif. Mereka yang memiliki akhlak yang begitu kuat memang berada dalam lindungan Allah SWT.

6. Orang yang bersedekah dan tidak memamerkan amalnya

Seseorang bersedekah sedemikian rupa sehingga tangan kirinya pun tidak mengetahui apa yang telah dilakukan tangan kanannya. Ini adalah cara yang sangat kuat dan indah untuk mengatakan bahwa seseorang memberi dengan tenang, diam-diam dan dengan ketulusan.

Tujuannya bukan untuk pamer, mencari publisitas, nama atau ketenaran; tetapi hanya untuk menyenangkan Allah. Ini adalah jenis amal tertinggi dan memiliki pahala dan berkah khusus dari Allah.

7. Seseorang yang mengingat Allah secara pribadi dengan mata berkaca-kaca

Memikirkan Allah, mengulang nama-nama indah-Nya, bersyukur dan memuji-Nya, inilah cara-cara untuk mengingat (dzikir) Allah. Melakukan dzikir sendirian dalam privasi seseorang, ketika tidak ada yang melihat, dengan hati yang bergerak dan mata yang berkaca-kaca adalah tanda iman yang tulus dan cinta yang mendalam kepada Allah. Orang-orang yang dicintai Allah, sesungguhnya mereka berada di bawah naungan dan perlindungan-Nya.

Ketujuh karakter ini adalah karakter moral dan spiritual yang sangat dalam. Mereka menunjukkan iman dan komitmen tulus seseorang. Mereka terkait dengan perasaan, berpikir, berbicara dan bertindak. Ini adalah karakter sejati dari orang percaya yang tulus. Semoga Allah SWT untuk memberi kita dengan karakter ini dan dengan naungannya di dunia ini dan juga di akhirat.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler