Kapolda Sebut Korban Ledakan Pernah Merazia Paket Pesanan Diduga Bahan Petasan
Bahan petasan tersebut diklaim untuk mengusir tikus di wilayah Klaten, Jawa Tengah.
REPUBLIKA.CO.ID, SUKOHARJO--Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi menegaskan, peristiwa ledakan yang terjadi di kompleks Asrama Arumbara, Desa Telukan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukojarjo, Ahad (25/9/2022) sore tidak terkait aksi teror. Kapolda memastikan, terjadinya ledakan yang sempat mengagetkan warga lingkungan Grogol Indah dan melukai seorang anggota Polresta Surakarta, Bripka Dirgantara Pradipta (35 tahun) tersebut diduga terjadi akibat kelalaian.
"Artinya, saya pastikan ledakan di wilayah kita, di daerah Sukoharjo tidak ada unsur teror. Diduga hanya kelalaian anggota yang menyebabkan bahan itu meledak," tutur Ahmad Luthfi dalam konferensi pers di Polsek Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Ahad (25/9/2022) malam.
Kapolda menyampaikan, peristiwa ledakan tersebut terjadi pada pukul 18.20 WIB, lokasinya berada di pekarangan kosong sebelah asrama anggota Brimob. Hasil olah TKP yang dilakukan dan melibatkan anggota penjinak bom (jibom) di lokasi telah ditemukan bubuk hitam.
Bubuk hitam ini kita duga adalah bahan petasan. Jadi bubuk hitam kita temukan dalam dua kantong plastik dengan ukuran satu ons dan empat bungkus plastik kosong sisanya residu. Kemudian juga ditemukan uceng (sumbu petasan).
Hasil pengembangan penyidikan sementara, terungkap paket itu benar datangnya dari Indramayu yang dipesan 22 April 2021. Pemesannya CV Mandiri Sujono Indramayu yang kini sudah diamankan di Polres Indramayu.
"Penerimanya saudara A yang ada di Klaten dan saat ini sudah kita amankan di Mapolresta Surakarta," lanjutnya
Kapolda juga menyampaikan, bahwa benar anggota Polri yang hari ini menjadi korban pernah melakukan razia terkait paket pesanan online bubuk hitam diduga bahan petasan satu tahun lalu. CV itu disebutkan sebagai bahan untuk mengusir tikus di wilayah Klaten.
Polisi belum dapat memastikan lalai dikarenan korban masih dalam kondisi sakit di rumah sakit. Korban bakal diperiksa. "Tetapi anggota lain yang sudah kita lakukan pemeriksaan, membenar bahwa pada saat itu di daerah Jurug pernah dilakukan operasi COD pengiriman bubuk hitam yaitu bahan mercon/ petasan," tegas kapolda.
Ahmad Luthfi juga menambahkan, apa yang disampaikannya ini masih berupa informasi awal. Ia mengatakan, penyidikan lengkap akan drilis secara konferensi terkait dari hasil identifikasi Inafis maupun dan pemeriksaan saksi lainnya.
Jadi apa yang saya sampaikan ini hanya informasi hasil penyidikan awal dan masyarakat tidak perlu resah bahwa ini tidak ada unsur teror sama sekali. Tetapi Ini benar terkait pemesanan online bahan bubuk hitam dari Indramayu.
"Baik pengirim dan penerimya sudah kita amankan. Anggota yang mengamankan operasi dan sekarang menjadi korban belum kita lakukan pemeriksaan," tegas Kapolda Jawa Tengah.