Timnas Inggris dalam Tekanan Besar Jelang Piala Dunia 2022

Inggris tanpa kemenangan setelah lima pertandingan di Grup 3 Liga A.

AP/Antonio Calanni
Pelatih timnas Inggris, Gareth Southgate.
Rep: Eko Supriyadi Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Timnas Inggris menghadapi kekhawatiran serius menjelang persiapan terakhir untuk Piala Dunia 2022 Qatar. The Three Lions terdegradasi ke Liga B UEFA Nations League usai kalah 0-1 dari Italia beberapa hari lalu.

Inggris merupakan tim yang dijagokan di Piala Dunia akhir tahun ini karena diisi skuad generasi emas, mengingat banyak penyerang dan talenta muda yang bersinar di klub masing-masing. Tapi finalis Euro 2020 itu sekarang berada dalam rekor gol terburuk selama 22 tahun.

Masih tanpa kemenangan setelah lima pertandingan di Grup 3 Liga A, skuad asuhan Gareth Southgate itu kini gagal mencetak gol dalam tiga pertandingan berturut-turut untuk pertama kalinya sejak tahun 2000. Satu-satunya gol yang dicetak itu pun berasal dari tendangan penalti Harry Kane.

Oleh karena itu, mental para penggawa semifinalis Piala Dunia 2018 itu disebut sedang dalam titik terendah menuju Piala Dunia beberapa bulan lagi. Lima pertandingan tanpa kemenangan untuk pertama kalinya sejak 2014, dan kegagalan mencetak gol dari permainan terbuka dalam hampir 495 menit dinilai bukan perkara yang bisa diremehkan Inggris. Sehingga, pertandingan melawan Jerman pada Senin (26/9/2022), meski tidak menentukan nasib Inggris di UEFA Nations League, paling tidak bisa menurunkan keraguan jelang Piala Dunia.

Southgate dicemooh beberapa pendukung Inggris di San Siro. Ini semakin meningkatkan tekanan menjelang pertandingan pembuka Piala Dunia melawan Iran yang digelar pada 21 November 2022. Pelatih asli Inggris itu mengakui kalau timnya memang sedang tidak baik-baik saja.

''Saya tidak berpikir performa melawan Italia terlalu jauh dan saya tahu akan mendapatkan cemoohan hanya karena kami menelan kekalahan,'' kata Southgate dikutip dari Skysports, Ahad (25/9/2022).

Namun Southgate optimistis timnya akan semakin meningkat saat Piala Dunia. Sebab, lanjut dia, timnya telah memainkan beberapa pertandingan level tinggi sehingga akan menjadi lebih baik dari saat ini. Ditambah lagi, pemain muda yang dipanggilnya juga akan belajar banyak dari pertandingan tersebut. ''Sekarang kami tahu levelnya, sekarang kami tahu apa yang harus kami tingkatkan, dan kami akan lebih baik,'' ujar Southgate.

Di sisi lain, Jerman perlu bangkit atas kekalahan dari Hungaria di laga sebelumnya. Kekalahan dari Hungaria menandai kekalahan pertama Jerman di semua kompetisi sejak Euro 2020. Die Mannschaft juga secara mengejutkan hanya meraih satu kemenangan dari tujuh pertandingan tandang di UEFA Nations League sejak awal kompetisi, kebobolan setidaknya satu gol di setiap pertandingan.

Kekalahan terakhir Jerman adalah ketika di babak 16 besar Euro 2020 dari Inggris, ketika bermain di Wembley 15 bulan lalu. Sebelumnya, kedua tim juga bermain imbang 1-1. Walaupun pelatih Jerman Hansi Flick mengatakan kalau kekalahan dari Hungaria itu akibat dirinya melakukan eksperimen terhadap timnya. Namun, saat bertandang ke Inggris, Flick menyatakan tidak akan melakukan eksperimen lagi dan akan lebih serius.

Baca Juga


BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler