Persiapan Haji 2023, Bimbingan Manasik Jamaah Terus Digelar
Program ini menjadi bagian dari persiapan penyelenggaraan ibadah haji 1444 H/2023 M.
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenerian Agama (Kemenag) mulai menggelar bimbingan manasik bagi jamaah haji. Program ini menjadi bagian dari persiapan penyelenggaraan ibadah haji 1444 H/2023 M.
Direktur Bina Haji Kemenag Arsad Hidayat mengatakan, program bimbingan manasik digelar secara berkala dan berkelanjutan di berbagai Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan dan Kankemenag Kabupaten/Kota. Salah satunya berlangsung di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
Bimbingan manasik haji ini berlangsung di Aula Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu (PLHUT) Kantor Kemenag Kabupaten Maros, Sulsel. Arsad menyebut bimbingan manasik digelar sejak dini, untuk memberikan bekal pemahaman baik teori maupun praktik kepada jamaah haji.
"Hal itu diharapkan dapat mengantarkan jemaah meraih kemabruran," kata dia dalam keterangan yang didapat Republika, Kamis (29/9).
Ia juga mengingatkan kepada jamaah haji asal Maros, Sulawesi Selatan, bahwa latihan kemabruran haji dapat dimulai dari sekarang, tidak harus menunggu puncak haji.
“Perwujudan sifat mabrur, tidak harus setelah haji. Tapi dilatih sebelum haji. Caranya dengan membiasakan sikap jujur, berinfak dan senang membantu. Tutur katanya dijaga agar tidak membuat sakit hati orang. Itu yang harus kita latih. Ibadah haji, ibadah fisik. Maka harus dilatih,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Arsad menambahkan Pemerintah Arab Saudi terus membangun sarana prasarana haji. Kondisi saat ini sangat berbeda dengan 10 tahun yang lalu.
Jika dulu jamaah haji tidak disediakan konsumsi, kini telah disediakan layanan konsumsi. Jamaah saat berada di Tanah Suci tinggal melakukan ibadah saja.
"Kamar hotel bertaraf bintang tiga. Peningkatan layanan yang ada harus dimanfaatkan untuk memaksimalkan kualitas ibadah haji,” ucap Arsad.
Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Maros Abd Hafid menyampaikan, manasik haji sepanjang tahun merupakan kegiatan yang sudah berjalan di daerahnya. Prosesnya melibatkan sumber daya Kemenag, terutama memaksimalkan peran penyuluh agama di tengah masyarakat.
“Penyuluh agama yang membantu memberikan pemahaman tentang ibadah haji sampai di desa-desa, di majelis taklim dampingan. Kami juga mampu menggandeng Baznas dan bank mitra. Bahkan Baznas meminta tambahan waktu manasik,” kata Hafid.
Sementara itu Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kanwil Kemenag Sulsel Ikbal Ismail menyampaikan, kuota normal haji Kabupaten Maros sebanyak 309 jamaah. Tapi pada penyelenggaraan haji tahun 2022, Kabupaten Maros hanya diberi kuota 142 jamaah.
Meski jumlahnya berkurung, namun ia bersyukur karena semua jamaah bisa kembali ke Tanah Air dengan utuh dan sehat. Jamaah haji dari Kabupaten Maros tidak ada yang meninggal di Tanah Suci.