PBB: Serangan Bom ke Pusat Pendidikan Kabul Tewaskan 43 Orang

Anak dan remaja perempuan menjadi korban utama dalam peristiwa tersebut.

AP Photo/Ebrahim Noroozi
Pejuang Taliban berjaga-jaga di lokasi ledakan, dekat sebuah masjid, di Kabul, Afghanistan, Jumat, 23 September 2022. Sebuah ledakan terjadi di dekat sebuah masjid di ibukota Afghanistan, Kabul, pada hari Jumat, dengan polisi mengkonfirmasi adanya korban. Kolom asap hitam membubung ke langit dan tembakan terdengar beberapa menit setelah ledakan di kawasan diplomatik kota itu.
Rep: Kamran Dikarma Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Misi Bantuan PBB di Afghanistan mengatakan, aksi serangan bom bunuh diri yang menargetkan sebuah pusat Pendidikan di kota Kabul pekan lalu menyebabkan 43 orang tewas. Anak dan remaja perempuan menjadi korban utama dalam peristiwa tersebut.

Baca Juga


“43 tewas, 83 terluka. Anak dan remaja perempuan adalah korban utama,” kata Misi Bantuan PBB di Afghanistan lewat akun Twitter resminya, Senin (3/10/2022), dikutip laman Al Arabiya. Mereka memperkirakan jumlah korban tewas masih akan bertambah.

Pada Jumat (30/9/2022) pekan lalu, seorang pengebom bunuh diri meledakkan dirinya di ruang belajar yang dipisahkan berdasarkan gender di lingkungan Dasht-e-Barchi, rumah bagi komunitas Muslim Syiah Hazara. Saat serangan berlangsung, ratusan siswa di sana tengah mengikuti ujian masuk universitas.

Sejauh ini belum ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas insiden tersebut. Serangan bom bunuh diri itu telah memicu aksi protes yang diorganisasikan oleh sekelompok perempuan. Demonstrasi tidak hanya berlangsung di Kabu, tapi juga beberapa kota lainnya.

Pada Sabtu (1/10/2022) lalu, sekitar 50 perempuan Afghanistan menggelar unjuk rasa di Dasht-e-Barchi untuk memprotes serangan bom bunuh diri. Dalam aksinya, mereka meneriakkan “Hentikan genosida Hazara, bukan kejahatan menjadi seorang Syiah”.

Namun otoritas Taliban membubarkan aksi unjuk rasa tersebut. Saat pembubaran berlangsung, anggota Taliban tak hanya melepaskan tembakan ke udara, tapi juga memukuli sejumlah peserta aksi.

Kelompok Hazara Afghanistan telah menghadapi penganiayaan selama beberapa dekade. Mereka pun menjadi target Taliban saat kelompok tersebut masih berusaha menggulingkan pemerintahan Afghanistan sebelumnya yang didukung Amerika Serikat (AS). Kelompok Hazara juga kerap menjadi sasaran serangan ISIS. Taliban dan ISIS sama-sama menganggap Hazara “sesat”. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler