Timnas U-17 Hadapi Uni Emirat Arab Besok, Bima Sakti: Jangan Gampang Terprovokasi

Garuda Muda sudah membuktikan kualitas dengan kemenangan 14-0 atas Guam.

Republika/Edwin Dwi Putranto
Pemain timnas Indonesia U17 Muhammad Narendra Tegar melakukan selebrasi seusai mencetak gol ke gawang Guam pada pertandingan babak kualifikasi Piala AFC U17 di Stadion Pakansari, Cibinong, Jawa Barat, Senin (3/10/2022) malam. Pada pertandingan itu Indonesia menang dengan skor 14-0.
Rep: Anggoro Pramudya Red: Gilang Akbar Prambadi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Timnas Indonesia U-17 akan menjajal kekuatan Uni Emirate Arab (UEA) U-17 pada lanjutan Grup B Kualifikasi Piala Asia U-17 2023, yang berlangsung di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Rabu (5/10) malam WIB. Garuda Asia telah membuktikan kualitas setelah mencukur timnas Guam dengan skor besar 14-0 pada pertandingan pembuka Grup B beberapa waktu lalu.

Baca Juga


Kali ini tantangan terbesar datang untuk pasukan Bima Sakti. Timnas U-17 bakal berusaha keras untuk bisa mengalahkan lawannya UEA U-17 pada laga kedua.

Bima Sakti meminta skuadnya untuk tetap menjaga ketenangan saat menghadapi UEA. Pasalnya, pertandingan tersebut membutuhkan tingkat konsentrasi yang lebih jika mereka ingin memenangkan laga.

"Saya mau pemain fokus ke pertandingan dan tidak terpengaruh provokasi serta jangan membuat pelanggaran di dekat area kotak penalti yang dapat merugikan," kata Bima Sakti menjelaskan kepada media, Selasa (4/10/2022).

Meski telah memborong 14 gol ke gawang Guam, Bima Sakti tetap enggan jemawa jelang laga kontra UEA. Sebab, level Uni Emirat Arab U-17 tentu lebih tinggi daripada Guam U-17.

Legenda timnas Indonesia itupun menyebutkan hal yang harus diwaspadai timnas Indonesia U-17 dari Uni Emirat Arab U-17 adalah soal provokasi yang kerap diluncurkan pemain UEA.

Juru taktik yang membawa Indonesia juara Piala AFF U-16 2022 itu melanjutkan, tim-tim yang berasal dari Arab seperti UEA memiliki pemain dengan postur tinggi. Keunggulan fisik tersebut dapat dimanfaatkan UEA untuk membuat gol dari situasi bola mati.

"Memang saat itu timnasnya berbeda generasi dengan saat ini. Namun, UEA tetap tim bagus. Ketika berlaga di sana, kami beberapa kali harus menghadapi serangan balik cepat yang mereka miliki," sambung Bima Sakti.

Meski demikian, Bima Sakti tak kehabisan strategi. Ia mengeklaim telah menemukan formula untuk bisa meredam permainan UEA.

"Kami memiliki semangat dan motivasi, anak-anak perlu memberikan yang terbaik dan menjaga ritme pun pola permainan yang dilakukan di kamp latihan," kata eks asisten pelatih Luis Milla ini

Arkhan Kaka Putra dan kawan-kawan sementara berada di peringkat dua klasemen Grup B dengan perolehan angka tiga dari sekali menang. Mereka terpaut tiga poin di bawah UEA yang merupakan pemuncak klasemen.


BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler